Nakita.id - Dunia hiburan Indonesia masih dirundung duka atas kepergian aktris Vanessa Angel.
Diketahui, Vanessa Angel alami kecelakaan mobil di Tol Jombang, Jawa Timur.
Dalam kejadian tersebut, suami Vanessa Angel, Bibi Andriansyah juga tewas di tempat.
Anak Vanessa Angel, Gala Sky Andriansyah, dan seorang asisten rumah tangga mengalami luka-luka.
Mobil yang membawa Vanessa Angel beserta suami, anak, dan ART dikemudikan oleh Tubagus Joddy, supir Vanessa Angel.
Melansir dari kanal YouTube Kompas TV, Tubagus Joddy ditetapkan jadi tersangka kasus kecelakaan tersebut.
Dari keterangan Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Gatot Repli Handoko, Tubagus Joddy ditetapkan jadi tersangka hari ini, Jumat, 12 November 2021.
Dalam keterangannya, Gatot mengatakan bahwa Joddy dikenakan dua pasal yang membahas tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Diketahui, Joddy mengemudikan mobil tersebut dengan kecepatan tinggi.
"Dari hasil pengakuan yang bersangkutan itu kecepatannya 130 km/jam," ungkap Gatot, melansir dari YouTube Kompas TV.
Diketahui, Joddy juga mengemudi sambil menelepon.
Saat ini, Joddy tengah ditahan di Mapolres Jombang.
Karena kasus ini, Joddy terancam 6 hingga 12 tahun penjara.
Mungkin Moms sering mendengar kabar bahwa mengemudi dengan kecepatan tinggi bisa mengurangi ngantuk.
Apakah ini fakta atau hanya sekadar mitos?
Melansir dari GridOto, anggapan ini dibuktikan dengan efek berkendara dengan kecepatan tinggi.
Menurut Marcell Kurniawan, training director dari The Real Driving Center mengungkapkan bahwa hal ini disebabkan karena hormon adrenalin.
"Hal ini dikarenakan tubuh melepaskan hormon adrenalin yang membuat si pengemudi menjadi lebih sigap dan segar," jelas Marcell, dikutip dari GridOto.
Walaupun hal ini memang bisa saja terjadi, Marcell tidak menyarankan hal ini tetap dilakukan.
Menurut Marcell, apabila mengantuk jalan yang paling baik untuk dilakukan adalah beristirahat.
Rasa mengantuk saat mengemudi ini memang menjadi masalah bagi banyak orang.
Dikutip dari EHS Today, setidaknya 20 persen kecelakaan saat berkendara disebbakan karena mengantuk.
Pengemudi merasa lelah dan mengantuk selama mengemudikan kendaraannya.
Melansir dari Sleep Foundation, berikut adalah gejala dari lelah dan mengantuk saat berkendara:
1. Terlalu sering menguap atau berkedip
2. Kesulitan untuk fokus pada jalan
3. Sering salah arah, terutama pada jalan keluar
4. Sering lupa sudah mencapai kilometer berapa
5. Mengemudi terlalu dekat dengan kendaraan lain
Yang menjadi perhatian lagi adalah fenomena microsleep.
Microsleep terjadi saat pengendara tidur sejenak saat berkendara.
Tentu hal ini sangat berbahaya terjadi.
Apalagi seringkali microsleep digejalai dengan pengendara yang terbangun dalam keadaan kaget.
Tak hanya membahayakan diri sendiri, hal ini juga membahayakan pengendara yang lainnya.
Lalu, bagaimana caranya untuk mengurangi rasa ngantuk saat berkendara?
Apabila Moms sudah mengalami gejala-gejala mengantuk seperti di halaman sebelumnya, Moms wajib untuk berhenti dan beristirahat terlebih dahulu.
Satu-satunya cara untuk mengatasi rasa ngantuk adalah dengan mengistirahatkan badan kita sejenak.
Sehingga nantinya energi dalam tubuh bisa terisi kembali.
Baca Juga: Siapa Tubagus Joddy Sebenarnya? Ternyata Pekerjaan Utamanya Bukan Sopir Vanessa Angel Tapi Jadi ...
Namun, Moms bisa mencegah dan menghindari kemungkinan kecelakaan saat berkendara dengan cara-cara berikut ini:
1. Ada seseorang yang menggantikan
Hal ini wajib jika Moms dan Dads berkendara jarak jauh.
Ada baiknya jika ditemani seseorang yang juga mampu untuk berkendara.
Sehingga nantinya apabila Moms dan Dads mengantuk, bisa digantikan oleh orang tersebut.
Moms tetap bisa sampai pada tujuan tepat waktu dengan bergantian mengemudikan mobil.
Pastikan Moms dan orang tersebut mendapatkan cukup istirahat selama bergantian menyetir.
2. Tidur cukup
Seringkali masalah tidur cukup ini dialami oleh orang dewasa.
Namun, Moms wajib tidur cukup apabila hendak berkendara dengan jarak yang jauh.
Setidaknya, orang dewasa membutuhkan waktu tidur tujuh hingga sembilan jam per hari.
Inilah waktu tidur yang ideal untuk tidur.
Saat bangun, Moms sudah memiliki energi yang cukup untuk melakukan aktivitas, termasuk berkendara.
3. Kurangi konsumsi alkohol sebelum berkendara
Melansir dari Sleep Foundation, alkohol bisa meningkatkan rasa ngantuk saat berkendara.
Maka dari itu, Moms sebaiknya tak mengonsumsi minuman beralkohol apabila hendak berkendara, apalagi pada jaurak jauh.
4. Kurangi konsumsi kafein sebelum tidur
Tentu kita tahu kafein dapat membuat tubuh kita menjadi lebih berenergi, bahkan saat malam hari.
Namun, jika kafein dikonsumsi sebelum tidur padahal keesokkan harinya Moms harus berkendara dalam jarak jauh, sebaiknya hal ini tak dilakukan.
Mengonsumsi kafein hanya akan membuat jam tidur Moms menjadi berantakan dan tidak bisa tidur dengan nyenyak dan tenang.
Jika kafein bisa membuat kita berenergi kembali, apakah disarankan mengonsumsinya ketika merasa ngantuk saat berkendara?
Apabila hal tersebut bisa membuat Moms menjadi lebih berenergi tidak ada masalah.
Namun, jika kopi hanya membuat Moms menjadi gemetaran, sebaiknya tak dikonsumsi.
Jika merasa ngantuk saat berkendara, kuncinya bukan meningkatkan kecepatan yang dianggap membuat rasa ngantuk hilang.
Cara terbaik untuk mengatasi ngantuk saat berkendara adalah dengan berhenti berkendara dan beristirahat sejenak.
Dari peristiwa dinyatakannya Tubagus Joddy sebagai tersangka kasus kecelakaan Vanessa Angel, kita tahu bahwa menyetir dengan kecepatan tinggi, apalagi saat keadaan ngantuk, wajib dihindari.
Source | : | GridOto.com,Tribunnews.com,Verywell Health,Sleep Foundation,Ehstoday |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR