Melansir dari GridOto, anggapan ini dibuktikan dengan efek berkendara dengan kecepatan tinggi.
Menurut Marcell Kurniawan, training director dari The Real Driving Center mengungkapkan bahwa hal ini disebabkan karena hormon adrenalin.
"Hal ini dikarenakan tubuh melepaskan hormon adrenalin yang membuat si pengemudi menjadi lebih sigap dan segar," jelas Marcell, dikutip dari GridOto.
Walaupun hal ini memang bisa saja terjadi, Marcell tidak menyarankan hal ini tetap dilakukan.
Menurut Marcell, apabila mengantuk jalan yang paling baik untuk dilakukan adalah beristirahat.
Rasa mengantuk saat mengemudi ini memang menjadi masalah bagi banyak orang.
Dikutip dari EHS Today, setidaknya 20 persen kecelakaan saat berkendara disebbakan karena mengantuk.
Pengemudi merasa lelah dan mengantuk selama mengemudikan kendaraannya.
Melansir dari Sleep Foundation, berikut adalah gejala dari lelah dan mengantuk saat berkendara:
1. Terlalu sering menguap atau berkedip
2. Kesulitan untuk fokus pada jalan
3. Sering salah arah, terutama pada jalan keluar
4. Sering lupa sudah mencapai kilometer berapa
5. Mengemudi terlalu dekat dengan kendaraan lain
Yang menjadi perhatian lagi adalah fenomena microsleep.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | GridOto.com,Tribunnews.com,Verywell Health,Sleep Foundation,Ehstoday |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR