Nakita.id – Air susu ibu (ASI) memiliki peran penting sebagai penopang gizi dalam 1.000 hari pertama kehidupan si kecil. Berbagai nutrisi yang dibutuhkan si kecil terkandung di dalam ASI. Oleh sebab itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyarankan Moms memberikan ASI eksklusif hingga usia si kecil mencapai dua tahun.
Meski demikian, tidak semua Moms dapat memberikan ASI kepada si kecil hingga usia tersebut. Ada Moms yang hanya dapat menyusui hingga 6 bulan pertama atau sebelum si kecil berusia dua tahun. Hal tersebut wajar dan tidak perlu dikhawatirkan asalkan Moms memberikan nutrisi yang cukup untuk si kecil.
Setelah ASI eksklusif selama enam bulan, si kecil mulai diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Asupan nutrisi pun bisa didapatkan si kecil dari MPASI. Selain itu, Moms dapat memilih beberapa alternatif untuk memberikan nutrisi tambahan bagi anak.
Susu formula kerap menjadi pilihan Moms untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian si kecil. Umumnya, susu formula terbuat dari susu sapi. Namun, saat ini ternyata ada juga susu formula dari susu kambing. Kandungan nutrisinya pun disebut-sebut mirip dengan ASI.
Baca Juga: Bisa Bikin Sehat Luar Dalam, 7 Manfaat Ini Bisa Moms Rasakan Jika Minum Susu Kambing, Coba Yuk!
Meski belum umum dikonsumsi, ternyata susu kambing yang diformulasikan khusus bagi si kecil sudah tersedia di pasaran.
Bagi Moms yang penasaran mengapa susu kambing dinilai memiliki nutrisi yang hampir serupa dengan ASI, simak penjelasan berikut ini.
1. Mekanisme pengeluaran
Terdapat dua mekanisme keluarnya susu dari kelenjar susu, yaitu sekresi merokrin dan aprokin. Pada sekresi merokrin, komponen susu dilepaskan begitu saja tanpa adanya bagian dari sel-sel kelenjar susu yang ikut terbawa.
Sementara, pada sekeresi aprokin, komponen susu keluar bersama-sama dengan bagian dari sel-sel kelenjar susu. Dengan demikian, komponen bioaktif alami seperti taurin dan nukleotida ikut terbawa bersama cairan susu dalam mekanisme sekresi aprokin.
Taurin merupakan zat gizi yang berperan dalam perkembangan otak, sedangkan nukleotida berperan dalam pembelahan sel dan meningkatkan respons imun alami si kecil terhadap infeksi dari luar.
Mekanisme sekresi aprokin tersebut terjadi pada kelenjar susu manusia dan kambing. Dengan kemiripan mekanisme sekresi tersebut, susu kambing memiliki nutrisi yang mendekati ASI.
2. Komposisi protein
Selain dari mekanisme sekresi, susu kambing juga memiliki kandungin protein yang menyerupai ASI. ASI mengandung dua jenis protein kasein, yaitu betacasein sebesar 75 persen dan kappacasein sebesar 25 persen.
Komposisi protein kasein pada tubuh manusia tentu berbeda. Meski begitu, kandungan protein betacasien dan kappacasien dapat ditemukan pada susu sapi dan susu kambing.
Bedanya, pada kedua susu hewan mamalia tersebut juga tekandung alfa/as1 dan alfa/as2casein. Susu sapi memiliki alfacasein yang lebih dominan. Sementara, susu kambing memiliki kandungan betacasein yang lebih dominan.
Profil kandungan protein pada susu kambing tersebut sama dengan ASI. Dengan betacasein yang lebih dominan, struktur protein ASI dan susu kambing lebih halus. Oleh karena itu, keduanya lebih mudah dicerna dan nyaman di perut bayi yang masih sensitif.
3. Adanya kandungan lemak susu
Salah satu nutrisi penting atau makronutrien dalam ASI adalah lemak susu. Lemak susu bermanfaat sebagai sumber energi untuk pertumbuhan bayi dan anak.
Proses produksi susu formula tradisional umumnya mengunakan bahan susu skim atau susu yang telah dibuang lemaknya.
Namun, proses produksi susu kambing formula menggunakan susu kambing utuh tanpa membuang lemak susu alaminya. Dengan demikian, susu kambing formula memiliki nutrisi yang lebih kaya.
Dengan tiga keunggulan susu kambing tersebut, Moms dapat mengetahui bahwa susu kambing memiliki kandungan nutrisi yang mendekati ASI. Pemanfaatan susu formula dari kambing saat ini sudah jamak di beberapa negara, seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, Cina, dan Hongkong.
Meskipun pemberian ASI tetap penting, susu formula jenis ini dapat menjadi opsi bagi Moms.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Hisnudita Hagiworo |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR