Nakita.id - Bicara mengenai kesehatan, umumnya kita lebih mengenal kesehatan fisik.
Lalu kita berupaya optimal melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga agar tubuh tetap sehat dan terjaga.
Hal demikian tidaklah salah, namun salah satu sisi faktor kesehatan yang sering terlupakan adalah kesehatan mental, yang bila diabaikan bisa saja berakibat sangat buruk.
Seseorang bisa saja terlihat bugar fisiknya, namun sebenarnya kejiwaan dan kesehatan mentalnya terganggu.
Data dari Our World in Data (2018) menunjukkan bahwa 970 juta orang di seluruh dunia mengalami masalah kesehatan mental, sementara anxiety (kecemasan) terjadi pada 284 juta orang di dunia. Dan secara keseluruhan, gangguan kesehatan mental ini terjadi lebih banyak kepada perempuan (11,9%) dibandingkan pada laki-laki (9,3%).
Baca Juga: Awas Jangan Sampai Kecanduan, Begini Tips Menerapkan Aturan Bermain Gadget untuk Anak Agar Kesehatan Fisik dan Mentalnya Tidak Terganggu
Dan bila tidak ditangani dengan baik, masalah kesehatan mental yang serius bisa mengakibatkan depresi yang bisa berujung pada bunuh diri.
Salah satu kondisi yang menyebabkan kesehatan mental dalam keadaan tidak baik adalah kesepian (loneliness).
Demikian disampaikan dalam seminar melalui Zoom bertema "Loneliness" yang diselenggarakan oleh Bunga Merpati, Yayasan Counseling Personal Development Center pada Sabtu 13 November 2021 dengan Ir. Alex Hendrix Mamesah, M.Eng, Ma (Counseling), M.Pd.K sebagai pembicara.
Lalu apa itu sebenarnya kesepian dan dampak buruknya?
Media sosial dan macam kesepian
Salah satu poin penting untuk diketahui adalah bahwa meskipun kita hidup di zaman media sosial sehingga kita terhubung dengan sesama, tetapi hati dan emosi kita mengalami kesepian.
Penelitian menunjukkan bahwa semakin media sosial digunakan maka akan semakin meningkatkan kesepian.
Sebetulnya, kesepian adalah suatu peringatan bahwa ada hal yang tidak beres di dalam hidup kita.
"Loneliness bukan hal yang bisa dianggap enteng, kalau dibiarkan bisa menimbulkan dampak kesehatan misalnya kolesterol makin tinggi, risiko diabetes dan lainnya," kata Alex.
Penyebabnya adalah berbagai tantangan kehidupan dan masalah sehingga kesepian adalah respon emosi yang terjadi ketika hubungan sosial yang diinginkan tidak sesuai dengan hubungan yang ada.
Baca Juga: Hari Kesehatan Jiwa Sedunia: Orang Tua Wajib Lakukan Sederet Hal Ini untuk Jaga Kesehatan Mental Anak
Dan bahayanya, jika kesepian itu dibiarkan maka itu akan merusak diri dan menghancurkan hubungan kita dengan orang lain. Para ahli menyebutnya silent suffering.
Kemudian pada taraf yang membahayakan, kesepian akan membuat manusia untuk bunuh diri.
Ada 2 macam loneliness, yang pertama adalah helpful loneliness dan problematic loneliness.
Helpful loneliness adalah hal umum terjadi. Misalnya seseorang ditinggalkan oleh pasangan, diasingkan oleh lingkungan. Dan karena peristiwa itu muncul keinginan dari dirinya untuk mencari orang lain, berhubungan dengan orang lain. Meskipun kadangkala itu tidak berhasil, sehingga kesepiannya semakin parah menjadi chronic loneliness.
Disebut helpful karena ada sisi positifnya, di mana seseorang punya keinginan untuk bangkit dan perlu orang lain.
Sementara itu, problematic loneliness terjadi karena kehidupan masa lalu yang belum selesai.
Kesepian pada anak-anak
Kesepian dialami setiap tahap kehidupan, bahkan dari dalam kandungan seorang bayi bisa mengalami kesepian, lalu kanak-kanak dan dewasa.
Misalnya bayi dibesarkan dalam kehidupan yang penuh konflik maka bayi itu merasa kehadirannya tidak diinginkan oleh orangtuanya.
Dan itu membentuk karakter dasar ketika ia dilahirkan.
Baca Juga: Hari Kesehatan Jiwa Sedunia: Orang Tua Wajib Lakukan Sederet Hal Ini untuk Jaga Kesehatan Mental Anak
Kemudian dalam perjalanan hidupnya semasa kanak-kanak dia akan merasa sendiri dan kesepian, misalnya anak merasa diabaikan dan ditolak oleh orangtua.
"Dan kesepian menular, kalau kita menunjukkan tingkah laku loneliness, maka orang di sekitar pun akan melakukan hal yang sama," demikian kata Alex.
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR