Nakita.id - Setelah menyantap makanan, perut kita akan terasa kenyang.
Yang semula perut terasa lapar dan panas, setelah terisi makanan menjadi lebih baik.
Namun, beberapa orang mengeluhkan adanya sakit perut setelah menyantap makanan.
Biasanya sakit perut yang dialami juga muncul sensasi melilit.
Apakah hal ini tandanya kesehatan kita terganggu?
Sakit perut yang diikuti sensasi melilit menjadi salah satu gejala irritable bowel syndrome?
Apa itu?
Kondisi irritable bowel syndrome biasanya ditujukan untuk orang-orang yang mengalami iritasi terhadap pencernaannya.
Biasanya orang yang mengalami irritable bowel syndrome atau IBS diikuti juga dengan gejala perut kembung dan sering diare.
Tak jarang juga penderita IBS mengalami sembelit atau kesusahan untuk buang air besar.
Mengalami IBS sering membuat tidak nyaman.
Aktivitas sering kali terganggu karena perut sering sakit.
Sayangnya, menurut Cleveland Clinic, IBS tidak bisa disembuhkan.
Namun, bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup tertentu.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Sebelum membahas cara untuk mengatasinya, Moms wajib mengetahui apa saja yang menjadi penyebab IBS.
Berikut ini adalah beberapa gejala IBS menurut Mayo Clinic:
1. Kontraksi pada usus
Dinding usus terdiri dari berbagai macam otot.
Apabila ada makanan yang masuk, otot ini akan bergerak dan melakukan kontraksi untuk mencerna.
Kontraksi yang terlalu kuat akan menyebabkan produksi gas berlebih.
Inilah yang menyebabkan Moms mengalami kembung saat IBS.
2. Manajemen stres
Salah satu alasan mengapa seseorang mengalami IBS adalah manajemen stres yang buruk.
Kelelahan secara emosi yang menyebabkan stres, kecemasasan, dan depresi akan menambah gejala IBS.
Baca Juga: Ucapkan 'Selamat Tinggal' pada Sakit Perut, Rasakan Khasiatnya Setelah Minum Air Rebusan Daun Salam
Beberapa hal yang dapat memicu kambuhnya IBS ada dua, yaitu makanan dan stres.
Jika mengonsumsi makanan yang terlalu pedas atau terlalu asam akan memicu IBS.
Melansir dari Mayo Clinic, perempuan lebih mudah terserang IBS daripada laki-laki.
Apalagi, jika berada di bawah umur 50 tahun.
Perut akan terasa sakit diikuti dengan sensasi melilit.
Apabila Moms mengalami IBS, ada beberapa hal yang bisa Moms jadikan referensi untuk meredakan sensasi perut melilit tersebut.
Apa saja?
Salah satu cara untuk mengatasi IBS adalah dengan menjaga pola makan tertentu.
Ada beberapa makanan yang perlu dihindari apabila Moms mengalami masalah pada pencernaan karena IBS.
Apa saja daftar makanan yang perlu dihindari apabila Moms mengalami IBS?
Berikut adalah daftarnya:
1. Minuman berkafein
Wajib Moms ketahui, kandungan kafein yang terlalu banyak akan menyebabkan diare.
Walaupun minuman berkafein dapat meningkatkan energi di pagi hari, apabila Moms memiliki IBS sebaiknya tak dikonsumsi.
Apabila Moms ingin meningkatkan energi, pilih camilan yang sehat saja.
Misalnya, seperti biskuit.
2. Makanan kalengan
Makanan kalengan memang lebih praktis apabila hendak dikonsumsi.
Moms hanya perlu menghangatkannya di microwave atau teflon.
Namun, apabila Moms memiliki IBS tak sebaiknya mengonsumsi makanan kalengan ini.
Hal ini disebabkan karena bahan aditif dari makanan kaleng tersebut.
Ditambah lagi, terlalu banyak mengonsumsi makanan kalengan akan memicu berbagai masalah kesehatan.
Salah di antaranya adalah kanker, obesitas, dan tekanan darah tinggi.
Tentu hal ini jangan sampai terjadi pada Moms.
Lalu, makanan apa saja yang perlu dikonsumsi untuk meredakan gejala IBS?
Menurut Verywell Health, ini dia makanan yang perlu dikonsumsi untuk penderita IBS:
1. Telur
2. Salmon
3. Sarden
4. Brokoli
5. Ubi dan kentang
6. Paprika
Baca Juga: Moms Perlu Waspada, Ini Ciri-ciri Hamil Solusio Plasenta yang Bisa Dialami Siapa Saja
7. Sayuran hijau (bayam, selada, bok choi)
8. Buah-buahan (pisang, stroberi, alpukat)
9. Kacang-kacangan
10. Yoghurt
Selain itu, kuah tulang juga baik dikonsumsi untuk penderita IBS.
Hal ini disebabkan karena kandungan kuah tulang baik untuk usus.
IBS memang sering mengganggu aktivitas.
Namun, bisa diatasi dengan beberapa makanan pilihan seperti di atas.
Source | : | Healthline,Mayo Clinic,Cleveland Clinic,NHS,Verywell Health |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR