"Ketika gizi ibu hamil kurang dari awal,maka akan meningkatkan risiko persalinan prematur. Ketika 32 minggu bisa terjadi kontraksi karena kekurangan gizi, karena kekurangan gizi sendiri menyebabkan anemia, anemia menyebabkan persalinan prematur," jelas dr. Arif.
Ibu hamil yang kekurangan gizi juga berisiko mengalami berbagai infeksi, Moms.
"Kekurangan gizi juga bisa membuat ibu hamil mudah mengalami infeksi yang disebabkan dari keputihan, infeksi saluran kemih yang bisa naik ke kehamilan dan menyebabkan ketuban pecah dini, dan menyebabkan persalinan prematur," tutur dr. Arif.
Bahkan, jika Moms benar-benar kekurangan gizi berpotensi juga menyebabkan cacat janin.
"Kalau untuk cacat janin itu iya juga, namun untuk kondisi yang benar-benar mengalami kekurangan gizi, kalau kekurangan gizi yang masih bisa dikejar paling berdampak dengan kelahiran bayi dengan berat badan rendah atau prematur," tutup dr. Arif.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR