Nakita.id - Moms mengatur masa kehamilan dari anak pertama ke anak kedua memang penting adanya.
Anak memanglah anugrah, tetapi jika jarak anak terlalu mepet tentu itu juga tidak baik.
Sebab, jarak kehamilan yang dekat dapat memberikan risiko baik bagi orangtua ataupun si kecil.
Jarak lahir yang dekat akan mengganggu tumbuh kembang anak.
Karena orangtua belum tuntas memberikan perhatian sang kakak, sedangkan adik juga harus dipenuhi kebutuhannya.
Maka dari itu, Moms dan Dads sebaiknya menghitung jarak kelahiran antara kakak dan adik supaya keduanya bisa mendapatkan tumbuh kembang yang optimal.
Beberapa ahli menyarankan Moms untuk memberi jeda minimal 18-24 bulan sebelum mencoba kehamilan berikutnya.
Mengatur jarak kehamilan juga memberikan manfaat bagi orangtua dan anak.
Melansir dari Kompas.com, berikut beberapa manfaat yang kita dapatkan jika mengatur jarak kehamilan.
1. Anak Mendapatkan Nutrisi yang Optimal
Seperti yang kita ketahui bahwa periode emas perumbuhan anak dimulai sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun.
Dalam periode ini, anak membutuhkan nutrisi yang lengkap.
Pasalnya, jika anak tidak mendapatkan nutrisi yang tepat akan besar risikonya terserang berbagai masalah kesehatan, termasuk stunting.
Salah satu nutrisi yang harus didapatkan anak adalah ASI, dengan memberikan ASI selama 2 tahun, tumbuh kembang anak dapat berjalan optimal dan terhindar dari kemungkinan stunting.
Setelah lulus ASI 2 tahun, Moms pun dapat mempersiapkan kehamilan dan nutrisi bagi calon anak selanjutnya.
2. Anak Mendapatkan Bonding dengan Orangtua
Selain nutrisi, anak juga membutuhankan perhatian dan dukungan emosional dari orangtua.
Jika usia kakak dengan adik terlalu dekat, Moms dan Dads akan sulit membagi perhatian.
Tidak dapat dimungkiri, orangtua akan lebih memperhatikan anak yang lebih kecil.
Sebab, anak sulung atau kakak dianggap sudah lebih besar dan dapat melakukan aktivitas sendiri, dan hal ini akan menimbulkan rasa cemburu bagi sang kakak.
Kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi berpengaruh terhadap bonding orangtua dengan anak.
Baca Juga: Rentang Waktu Antarkehamilan yang Ideal Baik untuk Moms dan Janin
3. Ibu Terhindari dari Risiko Penyakit
Salah satu bahaya yang mengintai ibu dengan jarak kehamilan dekat ialah kekurangan zat besi.
Dengan demikian, ibu dapat mengalami anemia pada kehamilan berikutnya.
Apalagi untuk ibu yang menjalani persalinan melalui operasi Caesar, jarak kehamilan di bawah rentang waktu 18 bulan sangat tidak disarankan.
Sebab, luka jahitan yang baru sembuh akan merenggang dan tentu hal ini seharusnya dihindari, ya.
Selain itu, besar kemungkinan luka tersebut akan sobek tanpa ketahuan (silence rupture) jika bayi yang dikandung memiliki berat yang besar.
4. Sehat Fisik dan Psikis
Mengatur jarak kehamilan ternyata memberikan efek baik untuk fisik dan psikis orangtua.
Karena setelah melahirkan, kesehatan dan imunitas tubuh ibu tentu belum prima, ibu juga masih harus memberikan ASI eksklusif untuk si kecil hingga usia dua tahun.
Tidak hanya Moms, Dads juga akan mendapatkan fisik dan mental yang sehat sebab Dads juga beradaptasi dengan peran yang baru tersebut.
Rasa lelah pun sering dirasakan, jJika terburu-buru memiliki anak lagi dan tidak mampu memainkan peran dengan baik dan bisa saja berujung stres.
Maka dari itu, Moms dapat mengembalikan stamina fisik dan psikis dengan menjaga jarak kehamilan, hal tersebut juga akan berpengaruh untuk perawatan setiap anak menjadi lebih optimal.
Baca Juga: Jarak Ideal Kehamilan Anak Kedua yang Harus Moms Ketahui
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Debora Julianti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR