Biasanya, peningkatan kolesterol terjadi pada trimester kedua dan akan memuncak pada trimester ketiga.
Ibu hamil sudah memiliki masalah pada kolesterol, maka akan lebih berisiko mengalami peningkatan kolesterol.
Menurut dr. Julie Scott, ahli obstetri dan ginekologi dari University of Colorado Hospital, peningkatan kolesterol saat kehamilan ini sebenarnya tidak masalah, Moms.
Pada umumnya, LDL yang bisa dikatakan normal adalah yang berada pada angka di bawah 100 mg/dL.
Sedangkan untuk HDL yang normal adalah di atas 60 mg/dL.
Saat masa kehamilan, kolesterol mengalami peningkatan setidaknya 25 hingga 50 persen.
Walaupun peningkatan kolesterol saat hamil ini tergolong normal, Moms tetap perlu mewaspadai risiko gangguan jantung.
Seperti yang kita ketahui, peningkatan kolesterol erat kaitannya dengan masalah kardiovaskuler, seperti hipertensi.
Sedangkan hipertensi sangat dihindari selama masa kehamilan.
Hipertensi atau kenaikan tekanan darah selama masa kehamilan membuat Moms berada pada kondisi preeklamsia.
Preeklamsia ini tidak hanya membahayakan kondisi Moms saja, namun juga si Kecil yang berada di dalam kandungan.
Karena kesulitan mengangkut darah melalui plasenta, janin menjadi kesulitan mendapatkan nutrisi dan oksigen.
Akibatnya, anak bisa saja mengalami kekurangan berat badan saat dilahirkan.
Selain itu, kemungkinan untuk lahir secara prematur akan cenderung lebih besar.
Untuk ibu hamil, setidaknya menjaga kadar kolesterol normal, yaitu di angka 190 hingga 270 mg/dL.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | WebMD,Healthline,Parents,FirstCry Parenting |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR