Nakita.id - Semua orang tentu sudah tak asing lagi dengan istilah depresi.
Sayangnya, hampir sebagian besar orang tidak mengenalnya dengan mendalam.
Apalagi, terkait cara penanganan depresi yang baik.
Padahal, depresi sendiri merupakan kondisi yang tak main-main, Moms.
Apabila tidak diatasi sesegera mungkin, depresi akan sangat mempengaruhi kesehatan mental Moms sendiri.
Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk mencari tahu bagaimana cara penanganan depresi yang tepat.
Yuk, kita simak penjelasan dari ahli berikut ini!
Baca Juga: Mengenali Gangguan Depresi, Moms Harus Tahu Faktor Penyebab hingga Gejalanya, Sungguh Tak Main-main
Dalam webinar Depression Awareness Campaign "Kupas Tuntas Mengenai Depresi" yang diadakan secara virtual pada 14 Desember 2021, dr. Nalini Muhdi, Sp.KJ(K), FISCM selaku dokter spesialis kesehatan jiwa menyampaikan ada empat cara pencegahan agar tidak terjadi depresi.
1. Regulasi stres
Regulasi stres bisa dilakukan dengan meningkatkan resiliensi dan self-esteem (citra diri).
"Apa itu? Resiliensi adalah kemampuan untuk mengantisipasi dan merespon segala perubahan yang bisa terjadi. Baik sekarang maupun di kemudian hari," ungkap dr. Nalini.
"Maka sekarang ini, isu internasional adalah how to build resilient (bagaimana membangun resiliensi) di tengah kondisi dunia yang menyebabkan kita semua insecure (tidak aman)," katanya.
2. Tetap terhubung dengan keluarga dan teman
Meski tak diperbolehkan untuk bertemu, tetaplah terhubung dengan keluarga dan teman.
Manfaatkan teknologi yang ada agar tetap terkoneksi dengan mereka.
"Itulah keuntungan dari IT yang meningkat. Adalah kita punya gadget yang bisa tetap berhubungan dengan keluarga, orangtua, saudara kita, dengan teman-teman, sahabat. Terutama di saat krisis," jelas dr. Nalini.
3. Segera ke ahli
Menurut dr. Nalini, hal ini dilakukan untuk mencegah depresi bertambah buruk.
Pasalnya, depresi ini adalah kesehatan mental.
4. Pertimbangkan mendapat terapi jangka panjang
dr. Nalini juga menyebut bahwa hal ini untuk mencegah gejala kambuh.
"Kita harus kontrol ke dokter," tegasnya.
Baca Juga: Tahapan Kedukaan yang Akan Dialami Setiap Perempuan Setelah Mengalami Keguguran Menurut Psikolog
Selain mengetahui cara pencegahannya, Moms juga harus tahu cara penanganan depresi secara holistik.
Menurut dr. Nalini, penanganan holistik yang pertama bisa dilakukan dengan medikasi atau obat-obatan berupa antidepresan.
"Ada selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs), atypical antidepressants, tricyclic antidepressants, monoamine oxidase inhibitors (MAOIs), dan lain-lain," ungkapnya.
Selain medikasi, ada juga psikoterapi yang merupakan terapi non obat untuk mengobati depresi dengan membicarakan kondisi dan masalah terkait dengan profesional kesehatan mental.
"Ini bisa dilakukan oleh psikiater maupun psikolog klinis," kata dr. Nalini.
Menurutnya, psikoterapi sendiri dapat membantu mengidentifikasi keyakinan dan perilaku negatif, mengembangkan interaksi positif dengan orang lain, menemukan cara yang lebih baik untuk mengatasi dan memecahkan masalah, mendapatkan kembali kebahagiaan dan kendali dalam hidup, dan mengembangkan resiliensi.
Selain psikoterapi, ada juga terapi kejut di otak (electroconvulsive therapy) untuk depresi yang sudah tidak bisa diobati.
Kemudian, ada juga transcranial magnetic stimulation (TMS) dengan tingkat voltase yang rendah.
Lalu, yang terbaru ini adalah esketamine, terapi untuk orang-orang yang memiliki depresi resisten.
"Ini cukup aman dan cepat kerjanya, sehingga banyak dipakai untuk mengatasi yang punya ide suicide (bunuh diri)," jelas dr. Nalini.
Moms, itu dia beberapa cara penanganan depresi yang tepat.
Jangan sampai dibiarkan begitu saja ya, Moms. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Selain Terapi Obat, Ternyata Terapi Sensorik Juga Sangat Berpengaruh Untuk Anak ADHD
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR