Namun demikian, kata Erikar, pada orang yang menderita sakit berat dan lama seperti kanker misalnya, bed rest tidak selalu menjadi pilihan terbaik.
Bed rest tidak memberi kesempatan kepada tubuh untuk banyak bergerak, sehingga efeknya bisa merugikan, seperti;
- Sistem limfatik (daya tahan) tubuh kehilangan "momen penggerak" agar dapat berfungsi sempurna layaknya sistem sirkulasi darah dan pernapasan.
BACA JUGA: Coba Ikuti Diet Alpukat ini Yuk, Bisa Turun 3 kg dalam 3 Hari!
- Massa otot akan berkurang perlahan (disuse artrophi) dan membuat tubuh kehilangan banyak fungsi fisiologis.
Ini jugua terjadi pada massa tulang, sehingga timbul penyusutan atau bahkan pengeroposan (osteoporosis)
- Performa organ penting seperti jantung dan paru-paru akan menurun dan membuat kualitas hidup semakin memburuk.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Tabloid Nakita,prevention |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR