Tak disangka laris manis, Stephanie Matto pun memeroleh 38.000 pounds atau sekitar Rp726 juta seminggu dari jualannya tersebut.
Bukan cuma kentut, di dalam toples tersebut disertakan pula beberapa kelopak mawar dan catatan pribadi.
“Kupikir kentut adalah sesuatu yang menarik, tetapi juga sesuatu yang menyenangkan, unik, dan berbeda. Ini hampir seperti barang baru!" ujarnya kepada Buzzfeed.
Sayangnya, di saat sedang menikmati keuntungannya, Stephanie Matto justru harus menutup bisnisnya tersebut.
Pasalnya, ia mendadak mengalami masalah kesehatan dan sampai dibawa ke rumah sakit.
"Saya pikir saya mengalami stroke dan ini adalah saat-saat terakhir saya. Saya berlebihan," ucapnya dikutip dari NDTV.
Seperti diketahui, saat menjalani bisnis jual kentut ini, Matto mengubah pola makannya menjadi diet tinggi serat kacang-kacangan, telur, dan protein shake.
Hal itu dilakukannya agar bisa menghasilkan kentut yang lebih banyak.
Sayangnya, setelah mengonsumsi semua makanan itu, ia justru mengalami kesulitan bernapas.
"Sangat sulit untuk bernapas dan setiap kali saya mencoba bernapas, saya merasakan sensasi mencubit di sekitar jantung saya," ungkapnya.
Untungnya, sesampainya di rumah sakit, dokter memberitahu kalau dirinya tidak mengalami serangan jantung atau stroke.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR