Nakita.id – Setiap orang pasti pernah mengalami kentut.
Kentut biasanya terjadi karena efek makanan, obat, bahkan bisa menjadi tanda suatu penyakit.
Meski normal terjadi, kebanyakan orang menganggap kentut sebagai suatu hal yang jorok.
Akan tetapi, bagaimana jadinya kalau kentut justru dijual?
Hal itulah yang dilakukan seorang wanita asal Amerika Serikat.
Menariknya, kentut yang dijual olehnya ternyata bisa memberikannya banyak penghasilan, Moms.
Ia diketahui mendapatkan ratusan juta dalam seminggu hanya dengan menjual kentutnya.
Sayangnya, bisnis tak biasa yang dijalani olehnya kini mendadak harus ditutup karena kesehatannya yang memburuk.
Wah, kenapa ya, Moms?
Baca Juga: Benarkah Penyebab Kentut dari Miss V Salah Satunya Berhubungan Intim? Berikut Penjelasannya
Melansir dari Metro, seorang mantan bintang reality show televisi di Amerika Serikat, Stephanie Matto, yang ternyata melakukan hal nyeleneh itu, Moms.
Ia mengaku menjual kentutnya di dalam toples dengan harga 1.000 dollar AS atau sekitar Rp14,22 juta per toples.
Tak disangka laris manis, Stephanie Matto pun memeroleh 38.000 pounds atau sekitar Rp726 juta seminggu dari jualannya tersebut.
Bukan cuma kentut, di dalam toples tersebut disertakan pula beberapa kelopak mawar dan catatan pribadi.
“Kupikir kentut adalah sesuatu yang menarik, tetapi juga sesuatu yang menyenangkan, unik, dan berbeda. Ini hampir seperti barang baru!" ujarnya kepada Buzzfeed.
Sayangnya, di saat sedang menikmati keuntungannya, Stephanie Matto justru harus menutup bisnisnya tersebut.
Pasalnya, ia mendadak mengalami masalah kesehatan dan sampai dibawa ke rumah sakit.
"Saya pikir saya mengalami stroke dan ini adalah saat-saat terakhir saya. Saya berlebihan," ucapnya dikutip dari NDTV.
Seperti diketahui, saat menjalani bisnis jual kentut ini, Matto mengubah pola makannya menjadi diet tinggi serat kacang-kacangan, telur, dan protein shake.
Hal itu dilakukannya agar bisa menghasilkan kentut yang lebih banyak.
Sayangnya, setelah mengonsumsi semua makanan itu, ia justru mengalami kesulitan bernapas.
"Sangat sulit untuk bernapas dan setiap kali saya mencoba bernapas, saya merasakan sensasi mencubit di sekitar jantung saya," ungkapnya.
Untungnya, sesampainya di rumah sakit, dokter memberitahu kalau dirinya tidak mengalami serangan jantung atau stroke.
Melainkan nyeri gas akibat terlalu sering kentut.
"Dijelaskan bahwa apa yang saya alami bukanlah stroke atau serangan jantung, tetapi nyeri gas yang sangat hebat," katanya.
Akibat kondisinya yang memburuk, Matto pun terpaksa menutup bisnisnya yang telah memberinya banyak keuntungan.
Ia juga dianjurkan untuk kembali mengubah pola makan dan minum obat.
"Saya disarankan untuk mengubah pola makan dan minum obat penekan gas, yang secara efektif mengakhiri bisnis saya," pungkasnya.
Baca Juga: Sering Sendawa dan Kentut Saat Hamil Muda? Ternyata Ini yang Sedang Terjadi pada Tubuh Bumil
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR