Nakita.id - Penggunaan formalin dalam makanan dimaksudkan agar makanan lebih awet dan tidak mudah hancur.
Padahal Moms, formalin (larutan formaldelhida/HCHO) amat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Di bidang kedokteran, zat kimia ini digunakan untuk mengawetkan spesimen biologi dan mayat.
Sedangkan di bidang industri digunakan pada industri mesin, tekstil, pupuk dan kimia.
BACA JUGA: Wow! Ternyata Kunyit Bisa Deteksi Boraks dan Formalin di Bahan Makanan
Kandungan formalin pada makanan tak dapat dihilangkan meskipun sudah dilakukan perendaman atau pencucian dengan air panas.
Umumnya makanan berformalin memiliki bentuk fisik yang kaku. Bila kandungan formalinnya banyak, bau makanannya menyengat.
Tapi jika dosisnya rendah, hanya bisa dideteksi dengan uji coba laboratorium.
Penggunaan formalin lebih banyak terdapat pada makanan yang tidak berlabel dagang resmi.
Misalnya saja, mi basah, tahu, bakso, ikan segar, dan ikan asin adalh bahan makanan yang kerap diberikan formalin.
Berikut ini ciri-ciri formalin, pada beberapa makanan:
BACA JUGA: Mau Anak Cepat Tumbuh Tinggi? Yuk Biasakan Konsumsi 7 Makanan Ini!
1. Mi Basah
- Mi lebar mekar
- Tidak lengket bahkan cenderung terlalu berminyak
- Bau bacin menyengat khas formalin
- Tak dihinggapi lalat
- Tak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25°C), dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10°).
2. Tahu
- Tak mudah hancur
- Kekenyalannya lebih kuat (keras, namun tidak padat).
BACA JUGA: Begini Cara Membedakan Anak Kurus yang Sehat dan Anak yang Kurang Gizi
- Bau agak menyengat khas formalin
- Warnanya sedikit pucat
- Tak dihinggapi lalat
- Tak rusak hingga 12 jam pada suhu kamar dan bertahan lebih dari 2 minggu pada suhu lemari es
3. Bakso
- Tekstur dagingnya kenyal
- tak rusak sampai 5 hari pada suhu kamar
4. Ikan segar
- Tak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar
BACA JUGA: Catat, Ini Bahan Pengawet Makanan yang Aman dan Tidak Aman Dikonsumsi
- Warna insangnya merah tua dan tidak cemerlang
- Bau menyengat khas bau formalin
- Tak dihinggapi lalat
5. Ikan asin/udang kering (ebi)
- Tak rusak sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar.
- Tak dihinggapi lalat
- Warnanya bersih cerah, namun tidak berbau khas ikan asin/ebi kering.
Bagaimana memilih makanan yang aman alis terbebas dari zat kimi terlarang?
Mulailah amati warna makanan tersebut, mencolok atau tidak. Snack, kerupuk, mi, es krim yang terlalu berwarna mencolok ada kemungkinan telah ditambahi zat pewarna yan gtak aman.
BACA JUGA: Risiko Bila Si Kecil Sudah Kecanduan Gula dan Garam dalam MPASI-nya
Begitupun dengan daging sapi olahan yang warnanya tetap merah, sama dengan daging segarnya.
Perhatikan kualitas makanan tersebut, apakah masih segar, atau malah sudah berjamur yang bisa menyebabkan keracunan.
Bila berbau apek atau tengik pertanda makanan itu sudah rusak atau terkontaminasi oleh mikroorganisme.
Amati komposisinya. Bacalah dengan teliti adakah kandungan bahan-bahan makanan tambahan yang berbahaya yang bisa merusak kesehatan.
Nah Moms, mulai saat ini telitilah membeli makanan agar tidak mengancam kesehatan kita. (*)
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR