Di Denmark, salah satu negara dengan tingkat subvarian BA.2 yang tinggi, analisis awal oleh State Serum Institute yang dikelola pemerintah menunjukkan tidak ada perbedaan rawat inap untuk BA.2 dibandingkan dengan BA.1.
Kemudian, subvarian ini diperkirakan akan resisten terhadap perawatan antibodi monoklonal, yang dibuat oleh GlaxoSmithKline PLC untuk mengobati subvarian BA.1 sebelumnya.
Adapun pil antivirus Pfizer Inc. dan Merck & Co. terus bekerja terhadap varian Omicron asli, sehingga kemungkinan besar memiliki efek yang sama terhadap subvarian BA.2 Omicron.
Semoga bermanfaat ya, Moms.
Meski belum ditemukan di Indonesia, jangan lupa untuk terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat, ya.
Artikel ini sudah tayang di Kompas dengan judul Varian BA.2 Omicron Terdeteksi di 40 Negara, Apa Itu?
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR