Nakita.id - Moms harus tahu, saat ini telah terdeteksi subvarian Omicron yang dikenal sebagai varian BA.2.
Hal ini telah dilaporkan oleh Badan Kesehatan Masyarakat Kanada (PHAC) setelah mendeteksi lebih dari 50 kasus terpapar varian BA.2 Omicron.
Mengutip CTVNews via Kompas (28/1/2022), terkonfirmasi sebanyak 51 kasus subvarian BA.2 di Kanada, dengan kasus terutama dari pelancong internasional.
Tak hanya itu, berdasarkan data GISAID pada 25 Januari 2022 lalu, varian BA.2 Omicron ini telah ditemukan di setidaknya 40 negara.
Penting untuk diketahui, selain BA.2, varian Omicron juga memiliki subvarian lainnya, yaitu BA.1, BA.1.1, dan BA.3.
Subvarian BA.2 Omicron ini pertama kali terdeteksi di Inggris pada November 2021 lalu.
Menurut penjelasan beberapa ilmuwan, varian BA.2 Omicron ini disebut-sebut lebih menular.
Hal ini dikarenakan adanya beberapa sifat genetik yang membuatnya lebih sulit untuk dideteksi.
Akan tetapi, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui lebih detail terkait karakteristik subvarian BA.2 Omicron ini.
Menurut penjabaran PHAC, subvarian BA.2 di Inggris ini mempunyai banyak kesamaan dengan subvarian BA.1.
Tapi, ada beberapa perbedaan yang dimiliki.
Termasuk mutasi yang dapat mempengaruhi transmisibilitas, deteksi, dan kemungkinan pelepasan kekebalan.
"Ada bukti yang sangat terbatas saat ini untuk menentukan seberapa besar pengaruh perbedaan antara BA.1 dan BA2, sehingga diperlukan upaya berkelanjutan oleh ilmuwan untuk memantau kasus-kasus di Kanada dan melacak perkembangannya secara internasional," jelas PHAC.
Menurut pakar penyakit menular Dr. Isaac Bogoch, tingkat ketidakpastian yang signifikan tetap ada pada varian BA.2, tapi subvarian Omicron ini layak untuk diwaspadai karena lebih banyak kasus dilaporkan di seluruh dunia, sebab varian BA.2 Omicron terdeteksi di 40 negara.
"Ini tidak sama dengan BA.1, mungkin sedikit lebih menular, tapi mungkin ada banyak kesamaan lainnya," tutur Bogoch.
"Saya pikir masih terlalu dini untuk mengetahui secara pasti bagaimana ini terwujud dan perlu belajar lebih banyak," lanjutnya.
Meski begitu, subvarian ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
Akan tetapi, efektivitas vaksin terhadap subvarian BA.2 kemungkinan akan sangat mirip dengan subvarian BA.1.
Mengutip The Wall Street Journal via Kompas (28/1/2022), subvarian BA.2 Omicron mempunyai banyak mutasi yang terlihat di protein lonjakan virus.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memperkirakan kemungkinan varian Omicron bertanggung jawab atas 99,9 persen infeksi selama sepekan lalu.
Sejauh ini, sudah ada 40 negara yang telah mendeteksi subvarian BA.2 Omicron ini.
Termasuk, Inggris, Denmark, India, Swedia, Singapura, dan Filipina.
Di Denmark, salah satu negara dengan tingkat subvarian BA.2 yang tinggi, analisis awal oleh State Serum Institute yang dikelola pemerintah menunjukkan tidak ada perbedaan rawat inap untuk BA.2 dibandingkan dengan BA.1.
Kemudian, subvarian ini diperkirakan akan resisten terhadap perawatan antibodi monoklonal, yang dibuat oleh GlaxoSmithKline PLC untuk mengobati subvarian BA.1 sebelumnya.
Adapun pil antivirus Pfizer Inc. dan Merck & Co. terus bekerja terhadap varian Omicron asli, sehingga kemungkinan besar memiliki efek yang sama terhadap subvarian BA.2 Omicron.
Semoga bermanfaat ya, Moms.
Meski belum ditemukan di Indonesia, jangan lupa untuk terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat, ya.
Artikel ini sudah tayang di Kompas dengan judul Varian BA.2 Omicron Terdeteksi di 40 Negara, Apa Itu?
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR