Nakita.id - Orang-orang saat ini sedang ramai membicarakan NeoCov atau kepanjangan dari Neo Covid.
Pasalnya baru-baru ini ilmuwan China mencatat soal NeoCov di sebuah jurnal ilmiah.
Dari catatan ilmuwan asal China tersebut menyebutkan bahwa baru saja ditemukan sebuah virus dengan nama NeoCov di Afrika Selatan yang menyerang kelelawar.
Hal ini tentunya membuat masyarakat agak khawatir mengingat saat ini dunia belum pulih karena serangan Covid-19.
Di Indonesia sendiri mutasi Covid-19 bernama Omicron sedang tinggi-tingginya.
Tercatat sudah 1.988 orang yang terpapar virus corona varian Omicron ini.
Lalu apakah NeoCov merupakan salah satu varian baru Covid-19?
Mengutip dari Kompas, NeoCov disebut berpotensi menyebabkan infeksi dan kematian yang lebih tinggi dari pada virus corona SARS-CoV-2 yang menjadi pemicu pandemi global Covid-19.
Banyak menganggap NeoCov varian baru dari virus corona, tetapi ternyata faktanya tidak demikian.
Ya, NeoCov bukanlah salah satu varian virus corona baru, dan hingga saat ini belum ditemukan bahayanya.
Karena NeoCov bukan varian baru dari virus corona, melainkan jenis lain dari virus corona.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR