Nakita.id - Beberapa waktu lalu pemerintah memutuskan untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) bagi seluruh siswa di Indonesia.
Adapun jika suatu wilayah berstatus PPKM level 1 dan 2 maka selolah bisa melaksanakan PTM dengan kapasitas 100%.
Hal ini disambut baik oleh para orangtua yang menilai sistem belajar dari rumah tak berjalan efektif.
Sayang nampaknya PTM tak bisa lagi untuk dilanjutkan.
Hal ini disebabkan tingginya angka kasus positif Covid-19 dan penyebaran varian omicron yang begitu meluas.
Pasalnya, anak-anak menjadi golongan yang rawan tertular dan berpotensi mengalami gejala yang lebih berat.
Sebab anak-anak usia di bawah 12 tahun masih banyak yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Sehingga dengan adanya PTM berpotensi membuat anak-anak lebih mudah tertular Covid-19.
Seperti kasus yang dilaporkan terjadi pada siswa TK di Depok, Jawa Barat.
Baca Juga: Daftar Hotel Karantina Covid-19 di Jakarta Beserta Harga dan Fasilitas yang Diterima
Dikutip dari Kompas.com, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana membenarkan adanya penularan Covid-19 pada salah satu taman kanak-kanak (TK) di Depok.
"TK sudah ada kasus, ini kekhawatiran kami. Karena untuk TK ini, mereka rata-rata belum divaksin karena syarat vaksin itu belum memenuhi," kata Dadang, saat dihubungi Kompas pada Senin (31/1/2022).
Alhasil, TK tersebut pun harus menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen untuk sementara.
Menurut Dadang, PTM dengan kapasitas 100% ini menyulitkan tenaga pengajar dan siswanya untuk menjaga jarak.
Adapun siswa TK yang terkonfirmasi positif tersebut berawal dari gurunya yang juga terkonfirmasi positif.
Bukan cuma TK, Dadang bahkan memcatat saat ini ada 33 sekolah di Kota Depok yang terpaksa menghentikan sementara PTM dengan kapasitas 100%.
Sekolah-sekolah itu terdiri dari 17 SMA, 3 SMP, dan 13 SD.
Sepanjang pelaksanaan PTM Dadang menuturkan, pihaknya telah menemukan 239 kasus Covid-19 di lingkungan sekolah.
Sementara itu, hingga Senin (31/1/2022) Pemerintah menyampaikan terdapat 68.596 kasus aktif Covid-19 secara keseluruhan.
Baca Juga: Kajol Umumkan Dirinya Positif Covid-19, Kini Mengaku Rindukan Anaknya yang Sekolah di Luar Negeri
Jumlah tersebut didapatkan setelah ada penambahan sebanyak 10.185 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Kemudian, kasus kesembuhan Covid-19 meningkat sebanyak 3.290 kasus hari ini, sehingga total kasus sembuh menjadi 4.140.454 kasus.
Sementara itu terjadi 17 kasus kematian akibat Covid-19. Maka hingga kini secara total telah terjadi 144.320 kasus kematian selama pandemi berlangsung.
Pemerintah juga mencatat 8.675 suspek Covid-19. Secara kumulatif, saat ini terdapat 71.953.778 spesimen Covid-19 yang telah diperiksa dari 48.545.839 orang.
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR