"Sebenarnya agar tidak mengalami stunting, yang dilakukan panjang, bukan hanya saat menjelang persalinan tapi selama hamil, karena kalau hanya menjelang persalinan itu telat sekali," ujar dr. Hasto dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Senin (7/2/2022).
Senada dengan dr. Hasto, Lenny N. Rosalin, SE, .Sc., M.Fin, Deputi Bidang Kesetaraan Gender, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengatakan, untuk mencegah anak terlahir stunting, maka persiapannya dari masa prakonsepsi bukan hanya saat menjelang persalinan saja.
"Sebetulnya prakonsepsi atau sebelum kehamilan dan kemudian merencanakan kehamilan itu semuanya harus dipersiapkan dengan baik," ujar Lenny dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Rabu (9/2/2022).
Persiapan Sebelum Hamil
Untuk persiapan sebelum hamil, Lenny mengatakan, "Ibunya harus siap secara kesehatan, dengan memeriksakan diri, jangan sampai anemia dan sebagainya," sambung Lenny.
Begitu pula kata dr. Hasto, untuk mencegah agar anak tidak terlahir stunting, maka ibu hamil jangan sampai mengalami anemia.
"Kalau ingin mencegah stunting ya itu mulai dari sebelum hamil, dan selama hamil itu harus dilakukan upaya pencegahan. Contohnya, perempuan yang mau hamil tidak boleh anemia, kalau anemia yang mending jangan sampai hamil dulu," ujar dr. Hasto.
Selain itu, usahakan juga jika ingin hamil berat badan Moms tidak terlalu kurus.
"Perempuan yang mau hamil jangan kurang gizi, kalau kurus sekali lingkar lengannya kurang dari 23,5 cm itu kurus, ya. Nasihatnya, ya tentu jangan hamil dulu, lebih baik disehatkan dulu, nah itu contoh persiapan konkret sebelum hamil," sambung dr. Hasto.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR