Karena, kekurangan asupan asam folat bisa buat bayi berpotensi mengalami kelainan saraf.
"Sehingga, banyak orang mengalami kelainan-kelainan saraf, kelainan otak, ya karena kekurangan asam folat. Bahkan, beberapa ahli mengatakan, gangguan jiwa, ada psikorsa, ada sisofren, neurosa, itu bisa terjadi karena selama dalam kandungan anak justru mengalami kekurangan asam folat sehingga ketika lahir mengalami banyak masalah," ucap dr. Hasto.
4. Vitamin D
dr. Hasto juga mengatakan, peran vitamin D sangat dibutuhkan pada saat awal kehamilan.
"Begitu juga seperti vitamin D, vitamin D itu harus kecukupan karena pada saat awal kehamilan sangat dibutuhkan untuk proses pembentukan plasenta. Mereka yang kekurangan Vitamin D, plasentannya juga akan tipis, sehingga kalau bayi plasentanya tipis tidak bisa bertumbuh dengan sempurna," ucap dr. Hasto.
Bahaya Menikah di Usia yang Terlalu Muda
Menurut Lenny, cara lain untuk mencegah stunting adalah hindari menikah di usia yang terlalu muda.
"Jangan juga usia ibunya jangan terlalu muda makanya kita punya program pencegahan perkawinan anak karena dari data kita anak-anak yang dilahirkan dari seorang anak, maka risiko stuntingnya tinggi sekali," ucap Lenny.
Pasalnya, ketika menikah di usia yang terlalu muda atau anak-anak, maka secara fisik belum kuat utnuk menjalani kehamilan.
Anak-anak sendiri masih mengalami tumbuh kembang sehingga ia butuh asupan gizi yang baik, dan apabila ia hamil maka akan terjadi rebutan gizi dengan bayi yang dikandungnya.
"Karena dari ibunya sendiri belum siap soalnya masih anak-anak dan mengalami tumbuh kembang, masih memerlukan gizi sementara dia udah hamil, sehingga rebutan gizi dengan anak yang dikandungnya," tutup Lenny.
Nah, itu dia Moms cara mencegah anak tidak terlahir stunting.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR