Nakita.id - Penting sekali bagi Moms untuk mendapatkan edukasi terkait penggunaan alat kontrasepsi.
Penggunaan alat kontrasepsi itu penting dilakukan oleh pasangan suami-istri.
Pasalnya, penggunaan alat kontrasepsi bermanfaat untuk menunda atau menjarakkan suatu kehamilan.
Sehingga, Moms bisa mengatur sendiri kapan ingin memiliki momongan.
Tak hanya itu, penggunaan alat kontrasepsi juga bermanfaat untuk melindungi diri dari infeksi menular seksual (IMS).
Alhasil, Moms bisa berhubungan intim dengan pasangan secara aman dan puas.
Mungkin Moms penasaran alat kontrasepsi seperti apa yang biasanya digunakan.
Nah, tak perlu khawatir setelah ini, karena ada panduan penggunaan alat kontrasepsi wanita yang bisa Moms baca disini.
Berikut ini beberapa alat kontrasepsi wanita serta cara penggunaannya, seperti dirangkum dari laman Queensland Health.
Baca Juga: Selain Fisik yang Lemah, Ternyata Ini Penyebab Kematian Ibu Melahirkan Menurut Kementerian PPPA
1. Kondom
Tak selamanya untuk pria, wanita pun bisa menggunakan kondom, Moms.
Sebagai informasi, kondom wanita biasanya dipasang pada vagina sebelum melakukan hubungan intim.
Kondom wanita ini efektif untuk mencegah kehamilan dan melindungi diri dari IMS.
Namun sayangnya, kondom ini dapat robek saat berhubungan intim, bahkan ada beberapa wanita yang alergi terhadap kondom berbahan latex.
2. Kontrasepsi suntik
Kontrasepsi suntik ini umumnya diberikan ke pantat atau lengan atas wanita, dan mengandung hormon progestogen sintetik yang akan dilepas secara perlahan dalam darah dalam 12 minggu ke depan.
Suntik ini efektif selama tiga bulan, sehingga aman dan nyaman digunakan saat berhubungan intim dengan pasangan.
Akan tetapi, suntik ini bisa mengganggu siklus menstruasi, bahkan kurang efektif melindungi diri dari IMS.
3. Pil Kontrasepsi
Pil kontrasepsi sendiri bisa Moms minum ketika tak sengaja melakukan hubungan intim tanpa pelindung, kondom tiba-tiba rusak selama berhubungan, atau setelah diperlakukan kekerasan seksual.
Pil ini biasanya mulai efektif selama lebih dari 5 hari setelah berhubungan intim tanpa pelindung.
Artinya, semakin cepat meminumnya, maka semakin efektif pil ini bekerja.
Apabila Moms meminumnya tiga hari setelah berhubungan intim, maka dapat mencegah peluang kehamilan sekitar 85%.
Moms harus tahu, dalam pil kontrasepsi, terdapat kandungan hormon levonorgestrel.
Dalam dosis tertentu, hormon ini dapat mencegah kehamilan dengan memblokir sementara telur agar tidak dilepaskan dari ovarium, menghentikan pembuahan, atau menjaga telur agar tidak tertanam di rahim.
Moms bisa mendapatkannya langsung di apotek terdekat tanpa resep dokter.
Akan tetapi, efek samping dari pil kontrasepsi sendiri adalah mual, muntah, bahkan mengganggu siklus menstruasi.
Baca Juga: Sebelum Menggunakannya, Ini yang Harus Moms Ketahui Tentang Pil KB
4. Cincin Kontrasepsi Vagina
Sesuai namanya, alat kontrasepsi satu ini dipasang pada vagina wanita.
Selain itu, cincin ini terbuat dari plastik yang secara fleksibel dan terus-menerus melepaskan hormon estrogen dan progestogen, tapi dengan dosis yang lebih rendah.
Cincin ini efektif bekerja selama tiga minggu, kemudian dilepas dan dibiarkan selama satu minggu sebelum penggunaan berikutnya.
Moms harus selalu ingat untuk menggantinya secara berkelanjutan.
Kabar baiknya adalah Moms bisa menggunakan alat kontrasepsi ini tanpa perlu bantuan profesional.
Meski memiliki sedikit efek samping, cincin kontrasepsi vagina ini dapat mengontrol siklus menstruasi dan mengembalikan kesuburan dengan cepat, sesaat setelah cincin dilepas.
Namun sayangnya, cincin kontrasepsi vagina tidak cocok untuk wanita yang tidak bisa menggunakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen.
Bahkan, kurang efektif untuk melindungi diri dari IMS.
5. Diafragma
Diafragma adalah salah satu alat kontrasepsi yang berbentuk kubah kecil berbahan silikon lembut.
Diafragma sendiri umumnya ditempatkan di dalam vagina untuk menghentikan sperma memasuki rahim, sebagai penghalang fisik antara sperma pria dan sel telur wanita.
Alat ini harus menetap selama setidaknya enam jam setelah berhubungan intim.
Kemudian, harus dikeluarkan dan dibersihkan tak lebih dari 24 jam setelah berhubungan intim.
Kabar baiknya, diafragma memiliki usia ketahanan hingga dua tahun apabila Moms merawatnya dengan baik.
Namun, penggunaan diafragma sendiri membutuhkan latihan dan harus sering-sering memperhatikan waktu setelah dimasukkan.
Nah, itulah beberapa panduan penggunaan alat kontrasepsi wanita yang perlu Moms ketahui.
Semoga bermanfaat, ya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR