Nakita.id - Akses layanan kesehatan yang layak untuk perempuan masih diupayakan peningkatannya oleh pemerintah Indonesia.
Melansir dari laman Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, peningkatan pelayanan kesehatan, khususnya untuk perempuan dan anak-anak merupakan salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024.
Dukungan dan komitmen terhadap perempuan khususnya, hadir dari Presiden Joko Widodo.
Presiden berjanji akan meningkatkan keterwakilan perempuan dalam pengambilan keputusan politik, menurunkan angka kematian ibu, dan mengakhiri kekerasan terhadap perempuan.
Pada dasarnya setiap warga negara berhak terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan yang layak.
Sebagaimana pasal 28H ayat (1) dan Pasal 34 Ayat (3) UUD negara RI tahun 1945, fasilitas pelayanan kesehatan yang layak yaitu fasilitas pelayanan kesehatan yang telah diakui memiliki mutu pelayanan baik melalui asesmen yang terstandar.
Ada beberapa jenis tes kesehatan untuk perempuan yang dikelompokan sesuai usianya.
Mulai dari usia 20-30an, kemudian 40-60an, dan usia 65 tahun ke atas.
Melansir dari Healthline, berikut sejumlah layanan kesehatan yang bisa dilakukan perempuan saat mengunjungi fasilitas kesehatan.
Baca Juga: Tidak Perlu Takut Kini Layanan Kesehatan, Cukup Dari Digital Platform Semua Sudah Lengkap
1. Pemeriksaan Panggul dan Pap Smear
Perempuan berusia 21 tahun ke atas dianjurkan untuk menjalani tes pap smear setiap 3 tahun sekali, terlepas dari riwayat seksual yang dimiliki.
Pap smear bertujuan untuk mendeteksi adanya tanda-tanda kanker serviks.
Dokter akan membantu kita menjalani tiga tes pap smear normal secara berturut-turut.
Selain itu, perempuan juga perlu melakukan tes untuk penyakit menular seksual (PMS) berdasarkan faktor risiko dan usia.
2. Skrining Kanker Payudara
Di usia 20-30an, perempuan perlu melakukan skrining kanker payudara yang terdiri dari pemeriksaan klinis dan mammogram.
Apabila kita memiliki anggota keluarga dengan kanker payudara, dokter akan memeriksa apakah terdapat risiko kanker terkait gen yang lebih berbahaya seperti BRCA1 atau BRCA2.
Apabila memang berisiko, dokter akan merekomendasikan untuk konseling genetic atau tes BRCA.
Baca Juga: Layanan Kesehatan Sulit Diakses, Beberapa Perusahaan Rintisan Hadir Menjawab Permasalahan Tersebut
3. Pemeriksaan Payudara
Memasuki usia 40-60an, perempuan juga kembali dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan payudara setiap tahun.
Petugas medis akan memeriksa payudara secara visual dan manual untuk mengetahui perbedaan ukuran atau bentuk, ruam, dan benjolan.
Selain itu diperiksa juga apakah puting susu mengeluarkan cairan saat diremas dengan lembut.
Selanjutnya kita perlu memantau kondisi payudara dan melaporkan apabila terjadi perubahan kepada dokter.
4. Mammogram
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, menganjurkan tes mammogram untuk mendeteksi kanker payudara setiap dua tahun sekali untuk wanita berusia 50–74 tahun.
Mammografi umumnya dilakukan seminggu setelah menstruasi karena pada saat itu payudara mengeras sehingga hasil pemindaian lebih baik.
Prosedur ini dilakukan dengan alat yang disebut mamogram. Mamogram bekerja dengan sinar-x yang akan menampilkan bagian dalam jaringan payudara.
5. Skrining Kanker Usus Besar
Setelah berusia 50 tahun, kita dapat melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi kanker usus besar.
Rangkaian tes yang dianjurkan meliputi, tes tinja tahunan, sigmoidoskopi fleksibel (setiap lima tahun sekali), kolonoskopi (setiap 10 tahun).
Serta, barium enema kontras ganda (setiap lima tahun), dan kolonoskopi tomografi terkomputasi (setiap lima tahun).
Kita mungkin perlu menjalani tes tersebut lebih sering apabila berisiko tinggi terkena kanker usus besar.
6. Tes Kepadatan Tulang
Perempuan berusia 65 tahun ke atas perlu diskrining untuk mendeteksi kemungkinan osteoporosis.
Jika Moms pernah mengalami patah tulang, maka perlu diakukan tes kepadatan tulang setelah mengalami menopause.
Selain itu, kita juga perlu menjalani tes ini apabila usia di bawah 65 tahun dan memiliki risiko patah tulang yang tinggi.
7. Tes Pendengaran
Perempuan berusia 65 tahun ke atas mungkin perlu melakukan pemeriksaan ini setiap setahun sekali.
Tes pendengaran atau audiometri adalah sebuah pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa tingkat fungsi dari pendengaran seseorang.
Caranya dengan mendengar suara, nada, atau frekuensi tertentu.
8. Cek tekanan darah dan kolesterol
Memasuki usia senja, tekanan darah harus diperiksa setiap tahun.
Selain itu kolesterol juga harus diperiksa setiap tiga sampai lima tahun, atau lebih sering jika tidak normal.
Selain itu, disamping beberapa pemeriksaan di atas ada juga pemeriksaan seperti tes kesehatan mata, gigi yang bisa dilakukan pada usia berapapun.
Kemudian tes lainnya, seperti kesehatan mental dan psikologis yang dilihat dari adanya gangguan tidur atau kelainan seksual.
Si Kecil Tak Mau Tampil? Ini Cara Mengatasi Anak yang Malu Tampil di Depan Umum
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR