Nakita.id - Ciri-ciri hamil dengan kondisi cairan ketuban sedikit perlu Moms ketahui.
Melansir What to Expect, kondisi rendahnya cairan ketuban disebut dengan oligohidramnion.
Pada setiap usia kehamilan, ada standar cairan ketuban yang disebut normal.
Bila jumlah cairan ketuban terlalu rendah untuk usia kehamilannya, tentu bisa berdampak buruk untuk perkembangan janin.
Cairan ketuban sangat penting untuk melindungi bayi.
Ini memungkinkan bayi untuk tumbuh dan bergerak.
Jumlah air ketuban juga bisa menjadi tanda seberapa baik sistem kemih bayi bekerja.
Bila bayi berkemih dengan baik, maka jumlah cairan ketuban akan normal.
Oleh karenanya, penting untuk selalu memeriksakan kandungan ke dokter untuk selalu memantau jumlah cairan ketuban.
Baca Juga: Penting Banget Dicatat, Ini Ciri-ciri Hamil Ektopik yang Perlu Diwaspadai
Beberapa ciri-ciri hamil dengan kondisi cairan ketuban sedikit bisa Moms amati, diantaranya:
- Ibu hamil tidak mendapatkan penambahan berat badan selama kehamilan yang cukup
- Detak jantung bayi turun selama beberapa detik secara tiba-tiba sebelum kembali normal
- Ukuran hamil lebih kecil pada usia kehamilannya
- Penurunan aktivitas janin yang signifikan
- Adanya cairan ketuban yang bocor keluar dari vagina.
Ada beberapa penyebab cairan ketuban jadi sedikit.
Beberapa penyebab cairan ketuban sedikit diantaranya pecahnya air ketuban, tusukan di kantung ketuban setelah amniosentesis, atau kebocoran cairan spontan.
Seringkali kebocoran tersebut sangat kecil sehingga mungkin kerap tidak diperhatikan.
Baca Juga: Bisakah Mendeteksi Ciri-ciri Hamil Usia 1 Minggu? Ini Penjelasannya
Munculnya ciri-ciri hamil dengan kondisi cairan ketuban sedikit bisa terkait dengan:
- Masalah dengan ginjal atau saluran kemih bayi, karena cairan ketuban sedikit menandakan bayi tidak mengeluarkan urin sebagaimana mestinya
- Pertumbuhan janin buruk
- Terjadinya solusio plasenta
- Tekanan darah tinggi kronis atau diabetes yang sudah ada sebelumnya pada ibu
- Ibu hamil mengonsumsi obat-obatan tertentu
- Ibu hamil mengalami ketuban pecah dini.
Ibu hamil yang usia kehamilannya lebih dari 42 minggu paling berisiko alami kekurangan cairan ketuban.
Biasanya, cairan ketuban yang sedikit terjadi di awal kehamilan atau berkembang di akhir trimester ketiga.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR