Nakita.id - Apakah Moms merasa sudah menerapkan pola asuh yang benar untuk Si Kecil?
Percaya atau tidak? Ternyata pola asuh yang kita terapkan pada anak bisa berdampak pada kepribadiannya saat beranjak dewasa nanti, Moms.
Sebab, anak sendiri tidak dapat kita prediksi dengan mudah, begitu pun tindakannya.
Mungkin Moms pernah melihat anak melakukan beberapa kesalahan yang sebenarnya tak pernah diharapkan, sehingga membuat Moms tak tahan lagi, dan secara refleks menjadi agresif.
Baik melalui kekerasan fisik ataupun kata-kata yang dapat merusak harga dirinya.
Hal inilah yang membuat anak cenderung takut menceritakan kesalahan yang telah dilakukannya pada orangtua.
Bahkan, lebih memilih untuk menghindar daripada harus memperpanjang masalah.
Lantas, seperti apa pola asuh yang harus Moms hentikan mulai sekarang?
Melansir Times of India, berikut ini adalah tiga pola asuh yang membuat anak cenderung menghindar dari kesalahan.
Baca Juga: 3 Jenis Trauma yang Dapat Dialami Anak Ini Ternyata Berpengaruh pada Pola Asuh Anak
1. Kekerasan fisik
Sebuah riset menunjukkan bahwa segala bentuk kekerasan fisik dapat berdampak pada kesehatan anak, baik fisik maupun mental.
Sebab, pola asuh seperti ini otomatis akan mengubah struktur otak pada anak, yang mana telah diatur bahwa kekerasan fisik itu dibenarkan.
Akibatnya, anak cenderung akan melakukan kekerasan fisik pada teman-temannya di masa yang akan datang.
Bahkan, anak lebih memilih untuk menghindar dari kesalahan tersebut, sehingga menimbulkan kecemasan pada tingkat ekstrem.
2. Tidak konsisten
Moms harus tahu, menerapkan pola asuh secara tepat dan konsisten itu penting pada pembentukan kepribadian anak.
Apabila Moms tidak menerapkan pola asuh secara konsisten, bisa jadi timbul kebingungan dalam perilaku anak itu sendiri.
Misalnya, di suatu waktu Moms tiba-tiba berteriak di depannya, kemudian di waktu lainnya Moms tiba-tiba membolehkan anak melakukan aktivitas sesukanya.
Selain menimbulkan kebingungan, anak tentu juga menjadi cemas dan frustasi.
Hal ini dikarenakan anak benar-benar tidak tahu apakah yang dilakukannya itu benar atau salah.
Hingga akhirnya berakhir pada situasi dimana anak cenderung menghindar dari kesalahan.
3. Penerapan kedisiplinan secara ketat
Moms harus tahu, masa anak-anak adalah suatu masa dimana anak sedang aktif-aktifnya beraktivitas.
Maka, jangan heran jika anak akan cepat bosan saat mendengarkan pembicaraan orang yang terlalu lama, sebab anak memiliki rentang perhatian terbatas yang akan habis dalam waktu singkat.
Jika Moms tak ingin anak menghindar dari kesalahan, usahakan agar Moms tidak memaksa anak untuk terus-menerus mendengarkan pembicaraan orang dalam waktu yang lama.
Nah, itulah tiga pola asuh yang membuat anak cenderung menghindar dari kesalahan.
Semoga bermanfaat ya, Moms.
Baca Juga: Pola Asuh Permisif pada Anak, Kenali Tanda-tanda dan Faktor Penyebabnya
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR