Ketika kista ovarium pecah, pasien akan merasakan sakit dan ketidaknyamanan secara tiba-tiba.
Kista ovarium yang terus tumbuh juga bisa menyebabkan masalah pada proses kelahiran.
Bila seorang perempuan memiliki sekumpulan kista atau folikel seukuran mutiara, maka bisa jadi memiliki kondisi yang disebut sindrom ovarium polikistik.
Setiap bulan, normalnya perempuan melepaskan sel telur.
Telur berada dalam kantung kecil yang disebut folikel yang terisi dengan cairan saat telur matang.
Biasanya, folikel pecah untuk melepaskan telur yang matang, mengirimnya ke rahim untuk pembuahan.
Perempuan yang memiliki sindrom ovarium polikistik, tidak memproduksi semua hormon yang dibutuhkan agar sel telur matang sepenuhnya.
Baca Juga: Penting Tahu Ciri-ciri Hamil dengan Pendarahan di Trimester Kedua, Apakah Berbahaya?
Ciri-ciri hamil dengan kista ovarium atau sindrom ovarium polikistik biasanya tidak disadari sehingga Moms perlu rutin memeriksakan kandungan ke dokter.
Pada perempuan yang mengalami sindrom ovarium polikistik, folikel akan terus tumbuh menumpuk cairan dan telur tidak dilepaskan.
Sehingga menyebabkan munculnya gejala siklus menstruasi tidak teratur bagi perempuan yang tidak hamil.
Bila Moms memiliki sindrom ovarium polikistik terutama saat hamil, bisa meningkatkan risko komplikasi.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR