Nakita.id - Moms yang sedang hamil atau merencanakan kehamilan perlu mengetahui informasi mengenai ciri-ciri hamil dengan kondisi tertentu.
Salah satunya yaitu kondisi kista ovarium selama kehamilan.
Melansir Penn Medicine, kista ovarium merupakan kantung berisi cairan yang terbentuk di ovarium.
Biasanya, kista ovarium bersifat jinak dan tidak bersifat kanker.
Kebanyakan kista didiagnosis melalui ultrasound yang juga akan memungkinkan dokter melihat ukuran kista.
Seringkali kista ovarium terjadi di awal kehamilan.
Meski saat hamil Moms sudah tidak menstruasi, kista ovarium bisa tetap ada.
Umumnya, kista ovarium tidak berbahaya.
Namun, Moms tetap harus rutin memeriksakan kandungan bila memiliki kista ovarium selama hamil.
Tahukah Moms bahwa ciri-cri hamil dengan kondisi kista ovarium umumnya tidak disadari.
Meski begitu kista ovarium menjadi sangat berbahaya bila pecah.
Ketika kista ovarium pecah, pasien akan merasakan sakit dan ketidaknyamanan secara tiba-tiba.
Kista ovarium yang terus tumbuh juga bisa menyebabkan masalah pada proses kelahiran.
Bila seorang perempuan memiliki sekumpulan kista atau folikel seukuran mutiara, maka bisa jadi memiliki kondisi yang disebut sindrom ovarium polikistik.
Setiap bulan, normalnya perempuan melepaskan sel telur.
Telur berada dalam kantung kecil yang disebut folikel yang terisi dengan cairan saat telur matang.
Biasanya, folikel pecah untuk melepaskan telur yang matang, mengirimnya ke rahim untuk pembuahan.
Perempuan yang memiliki sindrom ovarium polikistik, tidak memproduksi semua hormon yang dibutuhkan agar sel telur matang sepenuhnya.
Baca Juga: Penting Tahu Ciri-ciri Hamil dengan Pendarahan di Trimester Kedua, Apakah Berbahaya?
Ciri-ciri hamil dengan kista ovarium atau sindrom ovarium polikistik biasanya tidak disadari sehingga Moms perlu rutin memeriksakan kandungan ke dokter.
Pada perempuan yang mengalami sindrom ovarium polikistik, folikel akan terus tumbuh menumpuk cairan dan telur tidak dilepaskan.
Sehingga menyebabkan munculnya gejala siklus menstruasi tidak teratur bagi perempuan yang tidak hamil.
Bila Moms memiliki sindrom ovarium polikistik terutama saat hamil, bisa meningkatkan risko komplikasi.
Beberapa risiko kompilkasi kehamilan bagi pemilik sindrom ovarium polikistik diantaranya diabetes gestasional dan tekanan darah tinggi.
Bila tidak segera ditangani, bisa menyebabkan kelahiran prematur hingga keguguran.
Ketika perempuan mengalami sindrom ovarium polikistik, sebaiknya segera bicarakan dengan dokter spesialis kandungan.
Konsultasikan mengenai risiko dan pilihan pengobatan yang Moms jalani.
Dokter akan memberikan serangkaian pilihan menyeluruh dan merekomendasikan perawatan terbaik untuk Moms.
Baca Juga: Semua Perempuan Wajib Tahu, Ini Ciri-ciri Hamil dengan Kondisi Cairan Ketuban Sedikit
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR