"TBC terutama menyerang paru, tetapi bisa juga mengenai organ tubuh lain seperti, selaput otak, usus, kelenjar getah bening, ginjal, tulang dan otak," ungkap dr. Luki dalam acara Webinar yang diselenggarakan oleh STPI dengan GridHealth yang bertemakan 'Membongkar Mitos TBC, Informasi yang Tepat Bantu Penanganan Cepat', Kamis (24/3/2022).
Penularan TBC sendiri bisa antara orang ke orang melalui droplet sama seperti Covid-19.
dr. Luki menjelaskan, 1 pasien TBC saja bisa menularkan 10-15 orang setiap tahunnya Moms.
Namun, orang yang memiliki daya tahan tubuh yang kuat maka tidak mudah tertular TBC.
Mungkin gejala yang paling umum dialami para pengidap TBC adalah mengalami batuk berdarah.
Namun, menurut dr. Luki sendiri gejala TBC bukan hanya batuk berdarah saja.
Baca Juga: Hati-Hati! Bakteri dari Batuk dan Dahak Pasien TBC Bisa Berbahaya untuk Orang dalam Jarak Dekat
Tapi ada gejala lain misalnya, batuk yang tidak berhenti-henti selama 14 hari, batuk berdahak, demam, nyeri dada, berat badan turun, berkeringat di malam hari tanpa sebab, dan sebagainya.
dr. Luki juga menjelaskan, biasanya pengobatan TBC sendiri mewajibkan Moms atau Dads minum obat secara teratur selama enam bulan.
Jika dijalankan tanpa terputus, maka TBC pun bisa disembuhkan secara total.
Selain itu biasanya, para penderita TBC juga kerap kali mengalami yang namanya diskriminasi.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR