Nakita.id - Pada awal kehidupan, bayi perlu diberikan ASI eksklusif.
Tetapi tidak semua ibu dianugerahi ASI yang melimpah.
Maka pemberian susu formula menjadi pilihan alternatif.
Baik ASI maupun susu formula sama-sama memiliki peranan baik bagi tumbuh kembang anak.
ASI merupakan sumber makanan pertama bagi bayi.
Bayi tidak diperkenankan untuk mengonsumsi makanan dan minuman jenis apapun selain ASI dan susu formula.
Ini karena sistem pencernaan mereka yang belum sempurna.
Namun terkadang, ada beberapa orangtua yang nekat memberikan bayi usia 0-6 bulan air putih, hanya karena merasa khawatir Si Kecil merasa haus.
Padahal, pemberian air putih untuk bayi usia 0-6 bulan bisa mendatangkan bahaya ini, seperti dilansir What To Expect.
Kekurangan nutrisi
Bayi yang sering diberikan air putih tentu tidak mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan.
Padahal nutrisi berperan penting dalam memengaruhi tumbuh kembangnya hingga dewasa.
Mengisap botol air putih membuat mereka kehilangan nutrisi yang seharusnya bisa diberikan melalui ASI atau susu formula.
Pertambahan berat badan yang kurang optimal
Jika Si Kecil terus menerus diberi air putih maka ia tidak akan pernah merasa kenyang.
Seiring berjalannya waktu, bayi tidak akan memiliki kalori yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sehingga berat badan Si Kecil tidak akan terlihat naik.
Maka jangan heran jika berat badan anak tidak sesuai dengan usianya.
Anak enggan untuk menyusu
Anak yang sering diberi minum air putih pasti merasa kembung tetapi tidak kenyang.
Hal inilah yang membuat anak lebih sedikit menyusu.
Sehingga suplai ASI atau susu formula berkurang.
Nantinya anak akan kekurangan nutrisi yang seharusnya bisa didapatkan dari susu.
Keracunan
Membiarkan bayi minum air putih membuat mereka keracunan air.
Kondisi seperti ini berbahaya karena elektrolit dalam aliran darah bayi menjadi encer.
Ini dapat memengaruhi fungsi tubuh normal bayi, yang mengakibatkan gejala seperti suhu tubuh rendah atau anak mengalami kejang.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR