Nakita.id - Mitos vs fakta kehamilan kali ini membahas tentang kaitan makan pare dan kelahiran prematur.
Moms tentu sudah tidak asing dengan pare.
Sayuran ini dijual di pasar dengan harga murah, khasiatnya juga sangat banyak sekali.
Bahkan untuk menyembuhkan berbagai penyakit dalam tubuh.
Tapi tahukah Moms ada sebuah pernyataan kalau ternyata makan pare saat hamil buat bayi lahir prematur.
Memang semua ibu hamil pasti tak asing dengan berbagai pantangan yang diberikan oleh orangtua.
Hal ini karena banyak orangtua atau orang terdahulu membagikan pengalaman dan ceritanya.
Biasanya pantangan tersebut berisi beragam makanan dan minuman yang tidak boleh dikonsumsi selama hamil.
Karena takutnya bisa membahayakan kesehatan janin.
Lantas, benarkah demikian?
Mengutip dari Parenting First Cry, ada beberapa alasan mengapa ibu hamil tidak boleh makan pare.
Yang pertama, karena zat yang ada pada pare bisa meracuni Moms dan janin.
Karena adanya molekul seperti quinine, morodicine dan glikosida. Zat-zat ini dapat meracuni tubuh, menyebabkan sakit usus, masalah penglihatan, muntah, kelelahan, kelelahan otot, perasaan mual, dan kelebihan saliva.
Yang kedua, karena banyaknya zat yang bisa meracuni tubuh, pare dipercaya bisa membuat Moms melahirkan bayi prematur.
Zat-zat itu dipercaya akan menyebabkan kontraksi dini sampai bisa menyebabkan keguguran di usia hamil muda dan melahirkan bayi prematur di usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
Namun nampaknya, pernyataan soal ibu hamil dilarang makan pare karena bisa menyebabkan Moms melahirkan bayi prematur ternyata hanya mitos kehamilan!
Karena sebetulnya, makan pare saat hamil sah-sah saja, asal tidak terlalu banyak.
Dengan porsi yang cukup, Moms masih bisa menikmati pare saat hamil.
Hal ini bahkan dibuktikan oleh sebuah pernyataan dokter kandungan di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, dr Boy Abidin.
Mengutip dari Kompas, Boy mengatakan bahwa pare tidak berbahaya asalkan tidak dikonsumsi berlebihan.
"Pare dan sayur lainnya, selama dimakan dalam jumlah cukup itu sih monggo aja," ucap dia.
Adapun mengenai pare yang berakibat pada kelahiran prematur, Boy menjelaskan bahwa informasi itu salah.
"Tidak ada kaitannya. Prematur, setahu saya, lebih karena proses kehamilan itu sendiri," jelas Boy.
Adapun hal-hal yang menyebabkan kelahiran prematur, misalnya ketuban pecah, hipertensi, infeksi pada janin, adanya trauma atau benturan yang cukup keras, kehamilan kembar, kehamilan besar dan preeklamsia.
Preeklamsia adalah kondisi peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein dalam urine yang dialami ibu hamil.
"Tapi, kalau dari buah, dari makanan atau sayur pare itu enggak, ya. Sepengetahuan saya itu tidak ada kaitannya.
Jadi, kalau mengkonsumsi itu sih silakan aja untuk variasi makanan," terang Boy.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR