Nakita.id - Tak cukup aman kalau Moms hanya mengetahui ciri-ciri hamil preeklamsia, para bumil atau ibu hamil harus tahu wanita yang berisiko mengalami preeklamsia.
Semua ibu hamil di dunia tentu ingin dirinya dan juga calon anaknya sehat. Maka dari itu, banyak Moms yang akhirnya protektif menjaga kehamilannya.
Alasan di atas juga didukung dengan banyaknya masalah kesehatan saat hamil yang biasa terjadi pada ibu hamil. Salah satunya adalah preeklamsia.
Preeklamsia merupakan suatu kondisi dimana kehamilan Moms mengalami komplikasi dengan ditandai dengan tekanan darah tinggi.
Apabila preeklamsia ini tidak ditangani dengan baik tentu saja akan mendatangkan bahaya fatal bagi Moms dan calon anak.
Ciri-ciri hamil preeklamsia
1. Bagian tubuh membengkak
Moms yang sedang hamil tentu saja akan terbiasa dengan kondisi dimana bagian tubuh akan membengkak. Bagian tubuh yang paling sering mengalami pembengkakan saat hamil adalah kaki.
Ibu hamil biasanya mengalami sejumlah bagian tubuhnya membengkak, terutama bagian kaki. Namun, perlu diketahui, beberapa bagian tubuh yang bengkak atau edema juga bisa jadi gejala preeklamsia.
Penderita preeklamsia biasanya mengalami penumpukan cairan di kaki, wajah, sekitar mata, atau tangan.
2. Sakit kepala
Sakit kepala juga merupakan salah satu keluhan yang paling sering dialami Moms yang sedang hamil.
Tapi, waspadai apabila sakit kepala terasa sangat parah, sampai berdenyut-denyut, dan tak kunjung sembuh.
Saat sakit kepala, ibu hamil sebaiknya tidak sembarangan minum obat sakit kepala.
Namun ada baiknya konsultasikan ke dokter sebelum minum obat apa pun.
Ciri-ciri hamil preeklamsia di atas memang mudah terdeteksi oleh ibu hamil, tapi siapa yang berisiko mengalami hamil preeklamsia?
Melansir What to Expect, kehamilan preeklamsia lebih sering terjadi pada kehamilan pertama yang berisiko tinggi.
Risiko preeklamsia tersebut juga meningkat apabila ibu hamil pernah mengalami gangguan kehamilan sejenis sebelumnya.
Berikut ini orang yang bisa mengalami kehamilan preeklamsia:
- Punya riwayat atau keluarga yang menderita preeklamsia
- Tekanan darah tinggi atau hipertensi kronis
- Menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2
- Punya riwayat migrain
- Mengidap penyakit ginjal
- Ada riwayat trombosis atau pembekuan darah
- Gemuk atau kelebihan berat badan
- Hamil anak kembar
- Hamil dengan fertilisasi in vitro
- Hamil di usia remaja atau di atas usia 35 tahun
- Melahirkan dengan jarak kurang dari dua tahun atau lebih dari 10 tahun
- Penderita penyakit autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis dan scleroderma
- Punya riwayat sindrom ovarium polikistik atau PCOS
- Mengidap multiple sclerosis
- Ada riwayat penyakit gusi
- Mengidap penyakit sel sabit
Para ahli hingga kini belum mengetahui penyebab preeklamsia dengan pasti. Namun, masalah kesehatan ini terkait dengan penurunan pasokan darah ke plasenta saat hamil dan cara terbaik mendeteksi dan mencegah preeklamsia adalah lewat pemeriksaan kehamilan rutin.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR