Nakita.id - Yuk, Moms saatnya mengenal perbedaannya makronutrien dan mikronutrien yang perlu jadi menu makanan bayi dan balita.
Senang, bukan, jika si Kecil bisa tumbuh dengan baik?
Salah satu alasan utama pertumbuhannya mampu berjalan dengan baik adalah karena nutrisinya.
Selama ini, Moms hanya mengenal nutrisi berdasarkan makanannya saja.
Namun, sebenarnya jenis zat gizi untuk si Kecil dibagi menjadi dua, yaitu makronutrien dan mikronutrien.
Hal yang membedakan adalah takaran yang perlu jadi asupan per harinya.
Makronutrien dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan mikronutrien dibutuhkan dalam jumlah kecil.
Tak hanya itu, Moms juga perlu mengenali zat apa saja yang termasuk dalam makronutrien dan mikronutrien.
Makronutrien terdiri dari tiga zat. Apa saja?
Melansir dari Healthline, ini dia yang termasuk dalam makronutrien:
1. Protein
2. Lemak
3. Karbohidrat
Salah satu alasan mengapa makronutrien dibutuhkan dalam jumlah yang besar adalah karena ketiga zat ini penting untuk sumber energi si Kecil.
Tak hanya itu saja, struktur dan sistem tubuh juga bisa terbentuk karena adanya karbohidrat, lemak, dan protein.
Anak usia 7-12 bulan setidaknya mengonsumsi 95 gram karbohidrat, 11 gram protein, dan 30 gram lemak.
Melansir dari What To Expect, dalam telur, yogurt, kacang-kacangan, daging, dan keju ditemukan banyak sekali protein.
Lemak banyak terkandung di dalam susu serta kacang-kacangan.
Sedangkan karbohidrat bisa ditemukan dalam makanan pokok seperti nasi, jagung, mie, dan lain-lain.
Lalu, bagaimana dengan mikronutrien?
Berkebalikan dengan makronutrien, mikronutrien dibutuhkan tubuh dalam takaran yang kecil.
Melansir dari Medcraveonline, mikronutrien berperan penting dalam pembentukan jaringan tubuh.
Tak hanya itu, mikronutrien juga amat penting untuk metabolisme tubuh.
Ini dia zat yang termasuk dalam mikronutrien:
1. Kalsium
2. Folat
3. Zat besi
4. Vitamin B-12, B-6, C, dan E
5. Zinc
6. Magnesium
Melansir dari Harvard Health, mikronutrien dapat didapatkan dari bahan makanan seperti biji-bijian, daging, ikan laut, dan sayuran.
Misalnya, vitamin B-6 dapat ditemukan pada daging ayam dan buah pisang.
Vitamin C dan folat paling banyak terkandung di dalam sayuran, seperti brokoli dan berbagai sayuran hijau lainnya.
Folat juga banyak ditemukan pada kacang-kacangan.
Ikan laut seperti udang, sarden, kepiting, dan kerang banyak mengandung zinc, zat besi, dan kalsium.
Sedangkan biji-bijian banyak mengandung vitamin E dan magnesium.
Makanan untuk Bayi dan Balita
Asupan makronutrien dan mikronutrien untuk bayi dan balita bisa saja sama.
Namun, jangan lupa bahwa bayi masih memerlukan makanan pendamping ASI atau MPASI.
MPASI boleh saja menggunakan menu dari bahan makanan makronutrien dan mikronutrien tadi.
Namun, akan lebih baik jika dibuat menjadi lebih halus.
Selama 6 bulan pertama si Kecil masih mengonsumsi ASI eksklusif.
Sehingga baru di bulan ketujuh ia bisa diberi MPASI.
Konsultasikan dengan ahli gizi di klinik, rumah sakit, atau Puskesmas terdekat mengenai tips memberikan MPASI untuk anak.
Dengan begitu, pemberian makronutrien dan mikronutrien anak bisa terpenuhi.
Source | : | Healthline,What to Expect,binus.ac.id,MedCraveonline |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR