Hipertensi juga kerap dikaitkan dengan pembunuh diam-diam atau biasa disebut silent killer.
Hasil penelitian Kementerian kesehatan RI menunjukkan prevalensi hipertensi di Indonesia tak kunjung berubah sejak 2007 hingga 2013.
Hal ini ditunjukan dengan prevalensi yang tak banyak berubah, yaitu 31,7%, pada data RKD 2007 dan 32.4 %, pada pada Riskerdas 2013 menunjukkan prevalensi sebesar 26,5%.
Angka tersebut sangat mengkhawatirkan.
Untuk itu, ada baiknya kita mengetahui tanda-tanda atau gejalanya.
Penting untuk diketahui, hipertensi alias penyakit pembuluh darah pada sistem kardiovaskuler (jantung-pembuluhdarah).
Seseorang dikatakan memiliki tekanan darah tinggi jika tekanan darahnya melebihi 140/90 mmHg.
BACA JUGA: Gadis 15 Tahun Punya Uang Saku Rp 70 Juta Lalu Dipotong Jadi Rp 14 Juta, Kok Masih Protes?
Angka 140 menggambarkan ketika jantung berkontraksi (menekan), alias sistolik.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Source | : | tribunnews,nakita.id |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR