Nakita.id - Di Indonesia menu saat hari raya Idulfitri atau lebaran didominasi oleh makanan bersantan.
Sebut saja rendang, opor ayam, ketupat sayur, gulai, dan banyak lagi makanan khas lebaran dari berbagai daerah yang menggunakan santan.
Selain itu, berbagai kudapan manis yang disajikan saat bertamu di hari lebaran pun kerap kali tak lepas dari penggunaan santan.
Seperti misalnya, puding, cookies, dan bahkan es yang segar dan nikmat.
Hal ini tentu mengkhawatirkan bagi pengidap kolesterol tinggi yang harus menjaga pola makan.
Juga bagi orang-orang yang ingin menghindari makanan bersantan karena takut kolesterol naik saat lebaran.
Tapi, tahukah Moms ternyata makanan bersantan yang diolah dengan tepat bisa sangat aman dan tidak menyebabkan kolesterol, lho.
Sebab pada dasarnya santan merupakan sumber lemak yang baik bagi tubuh.
Sayangnya, proses memasak yang salah lah yang menyebabkan santan menghasilkan kolesterol.
Baca Juga: Stop Dulu Opor Ayam, Gulai, dan Soto Buat Buka Puasa! Waspadai Efek Samping Makan Santan Berlebihan
Hal ini dijelaskan oleh Ahli Gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, S.Gz seperti dikutip dari Kompas.com.
Perlu Moms ketahui, santan kelapa mengandung asam lemak dan trigliserida yang mudah dibakar oleh tubuh.
Namun, cara memasak yang salah akan mengubah lemak baik pada santan menjadi lemak jenuh.
Lemak jenis ini diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di dalam tubuh, sehingga risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah dan berbagai risiko berbahaya lainnya juga meningkat berlipat ganda.
Berikut ini adalah cara memasak santan yang aman agar tidak menyebabkan masalah kesehatan:
1. Tidak dimasak lebih dari 3 menit
Salah satu cara memasak santan yang kerap keliru, yakni dimasak terlalu lama hingga mendidih.
Rista menyarankan untuk mengolah santan yang baik adalah jangan dipanaskan terlalu lama jika untuk sayur.
Usahakan memasukkan santan di akhir proses memasak dan tidak dipanaskan lebih dari 3 menit.
2. Tidak memanaskan kembali makanan yang mengandung santan
Selain itu, Rista juga menyarankan masakan yang mengandung santan tidak dimasak atau dihangatkan berkali-kali.
Pasalnya, hal itu akan membuat makanan itu menjadi sumber lemak jahat.
“Apabila masakan yang mengandung santan dimasak berkali-kali akan menimbulkan lapisan minyak. Itulah yang menyebabkan masakan menjadi berbahaya,” jelas Rista.
3. Dicampur dengan bahan lain yang berisiko menimbulkan kolesterol
Terkait rumor konsumsi santan bisa memicu kolesterol tinggi, Rista menyebut, hal itu sebenarnya akibat dari pengolahan bersama bahan makanan lain yang tinggi kolesterol. Misalnya saja, telur, daging, dan terutama jeroan.
Sering mengonsumsi masakan bersantan yang dengan nasi porsi banyak jelas bisa memicu peningkatan berat badan pada seseorang.
Oleh sebab itu batasi konsumsi santan tidak berlebihan agar tetap bisa menikmati hidangan lebaran dengan aman dan nyaman.
Berapa lama waktu yang tepat untuk memasak santan agar tak menyebabkan kolesterol? Cek jawabannya di halaman 2 (*).
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR