Bahkan, Feka menyebut dari penelitian-penelitian juga banyak ditemukan.
"Tapi, penelitian yang diteliti itu ingin menentukan terjadinya itu di trimester yang mana gitu ya? Apakah trimester awal, kedua, atau ketiga? (Karena) ada banyak sekali penelitian kalau yang saya baca itu, dan memang tidak secara spesifik menyebutkan satu saja sih," terang Feka saat diwawancara Nakita pada Jumat lalu (22/4/2022).
Feka juga menyebut, hal yang pertimbangkan adalah gejala baby brain ini biasanya dilaporkan oleh si ibu hamil itu sendiri, atau orang-orang terdekat yang ada di sekitarnya.
"Mulai dari lupa menaruh barang gitu, ya," ucap Feka.
"Jadi, yang berpengaruh itu adalah kapasitas kognitif secara umum, lalu memori. Lalu, yang ketiga adalah fungsi eksekutif," jelasnya.
Sebagai informasi, fungsi eksekutif sendiri berhubungan dengan kemampuan analisa dan kemampuan menyimpulkan.
Baca Juga: Tak Harus Selalu Dicemaskan, Yuk Kenali Apa Itu Pregnancy Brain, Termasuk Penyebabnya
Feka juga menyampaikan bahwa baby brain sendiri sebenarnya minor, dan tidak terlalu berpengaruh pada performa kerja.
"Jadi, kalau si ibu hamil ini kerja, sebenarnya tidak terlalu berpengaruh ke arah sana. Tapi, memang hal yang kecil-kecil gitu. Dan, itu hal yang masih umum dan wajar sebenarnya terjadi," jelasnya.
Feka mengatakan, baby brain sendiri mungkin dipengaruhi oleh hal lain yang sedang terjadi, sehingga seorang ibu hamil seolah-olah lupa.
"Jadi, ada sisi lain yang sedang bekerja lebih keras di badannya ibu, sehingga dia mengambil kaya seolah-olah mengambil asupan area brain-nya si ibu yang lain gitu untuk bekerja," terangnya.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR