Nakita.id - Mitos vs fakta, hamil anak pertama rentan terkena baby brain?
Kehamilan tentu menjadi salah satu momen yang banyak dinantikan para Moms.
Apalagi, kalau Moms saat ini sedang menanti kehadiran sang buah hatinya yang pertama.
Meski begitu, kehamilan tentu merupakan sebuah tantangan tersendiri.
Selain mengubah banyak sekali penampilan fisik, perilaku kita secara emosional juga berubah.
Ditambah, kemampuan kognitif kita saat hamil perlahan-lahan menurun.
Salah satunya adalah mengalami baby brain.
Juga dikenal dengan sebutan pregnancy brain, baby brain adalah salah satu gejala dimana ibu hamil cenderung melupakan sesuatu atau mengalami kabut otak.
Gejala ini bukanlah suatu tanda penyakit atau kelainan medis tertentu, bahkan sama sekali tidak mengubah kinerja atau performa dalam pekerjaannya masing-masing.
Meski begitu, apakah benar ibu yang sedang hamil anak pertama rentan terkena baby brain?
Menurut Feka Angge Pramita, M.Psi, psikolog klinis anak dan remaja di Klinik Anakku, Kelapa Gading, hal tersebut benar adanya.
Bahkan, Feka menyebut dari penelitian-penelitian juga banyak ditemukan.
"Tapi, penelitian yang diteliti itu ingin menentukan terjadinya itu di trimester yang mana gitu ya? Apakah trimester awal, kedua, atau ketiga? (Karena) ada banyak sekali penelitian kalau yang saya baca itu, dan memang tidak secara spesifik menyebutkan satu saja sih," terang Feka saat diwawancara Nakita pada Jumat lalu (22/4/2022).
Feka juga menyebut, hal yang pertimbangkan adalah gejala baby brain ini biasanya dilaporkan oleh si ibu hamil itu sendiri, atau orang-orang terdekat yang ada di sekitarnya.
"Mulai dari lupa menaruh barang gitu, ya," ucap Feka.
"Jadi, yang berpengaruh itu adalah kapasitas kognitif secara umum, lalu memori. Lalu, yang ketiga adalah fungsi eksekutif," jelasnya.
Sebagai informasi, fungsi eksekutif sendiri berhubungan dengan kemampuan analisa dan kemampuan menyimpulkan.
Baca Juga: Tak Harus Selalu Dicemaskan, Yuk Kenali Apa Itu Pregnancy Brain, Termasuk Penyebabnya
Feka juga menyampaikan bahwa baby brain sendiri sebenarnya minor, dan tidak terlalu berpengaruh pada performa kerja.
"Jadi, kalau si ibu hamil ini kerja, sebenarnya tidak terlalu berpengaruh ke arah sana. Tapi, memang hal yang kecil-kecil gitu. Dan, itu hal yang masih umum dan wajar sebenarnya terjadi," jelasnya.
Feka mengatakan, baby brain sendiri mungkin dipengaruhi oleh hal lain yang sedang terjadi, sehingga seorang ibu hamil seolah-olah lupa.
"Jadi, ada sisi lain yang sedang bekerja lebih keras di badannya ibu, sehingga dia mengambil kaya seolah-olah mengambil asupan area brain-nya si ibu yang lain gitu untuk bekerja," terangnya.
"Tapi nanti, ketika sudah pulih akan kembali lagi (seperti biasa)," lanjutnya.
Feka menyarankan pada para ibu hamil untuk tetap menjaga nutrisinya, baik selama kehamilan dan setelah melahirkan.
"Terus mungkin, kalau sering-sering lupa, gunakan catatan gitu ya. Gunakan sticky notes gitu," tambah Feka.
"Dan ini juga bagian yang mungkin perlu diperhatikan oleh support system-nya si ibu. Seperti, pasangan suami ataupun keluarga-keluarga terdekat untuk bisa membantu mengingatkan itu ya," katanya melanjutkan.
Nah, itulah beberapa tips menyiasati apabila Moms terkena baby brain. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Sering Cemas dengan Kenaikan Berat Badan saat Hamil? Psikolog Ini Sudah Beberkan Tips Menyiasatinya
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR