Nakita.id - Dads harus tahu, ini pentingnya suami berperan sama membantu istri saat hamil anak pertama.
Memang tak dapat dipungkiri bahwa kehamilan menjadi momen yang paling didambakan banyak calon orangtua.
Termasuk, Dads yang nanti akan menjadi ayah.
Apalagi, kalau saat ini Moms sedang mengalami kehamilan untuk pertama kalinya.
Tentunya, perjalanan ini tidak mudah karena ada banyak sekali tantangan yang harus dihadapi.
Tak hanya selama masa kehamilan, peran Dads juga sangat dibutuhkan selama masa kelahiran hingga pengasuhan anak-anaknya nanti.
Sehingga, Dads sangat diharapkan untuk menjadi suami siaga.
Lantas, apa saja peran suami untuk membantu istri saat hamil anak pertama?
Berikut ini beberapanya menurut psikolog.
Dads, begini pentingnya suami berperan sama membantu istri saat hamil anak pertama menurut Feka Angge Pramita, M.Psi, psikolog klinis anak dan remaja di Klinik Anakku, Kelapa Gading.
"Peran suami itu memang sangat besar untuk kehamilan, kelahiran, ataupun dalam peranan suami, peranan ayah dalam merawat anak-anaknya," kata Feka saat diwawancarai Nakita pada Jumat lalu (22/4/2022).
Mulai dari masa kehamilan, Feka mengatakan bahwa tidak hanya ibunya yang harus mencari berbagai informasi yang perlu disiapkan saat kehamilan.
"Ayah itu, suami itu tidak hanya fokus dalam hal mencari uang sebenarnya. Tapi, bagaimana dia itu nanti bisa menolong istri pada saat proses kehamilannya," katanya dengan tegas.
"kalau td istri mungkin kelihatannya mulai resah, bangun komunikasi dulu dgn istri, mendengarkan."
Mungkin Dads selama ini tidak sadar. Tapi menurut Feka, kebanyakan ayah memberikan solusi di awal-awal sebelum akhirnya mendengarkan.
"Jadi, harus dibalik ya pak. Didengarkan dulu, baru memberikan solusi," saran Feka.
"Tanya, istrinya mau dikasih solusi atau enggak, karena kebanyakan si istri itu maunya hanya bercerita, tidak diberikan solusi," lanjutnya.
Setelahnya, ketika suami ikut terlibat dalam pengasuhan nanti, kata Feka, maka si bayi atau si anak ini bisa mengenal mana figur yang signifikan buat dia.
"Sesederhana, seberapa sering si bapak atau si ibu itu terlibat," katanya.
"Jadi buat anak-anak, mereka sangat perlu kedekatan dan kelekatan yang bisa dipenuhi setiap hari sebenarnya. Itu makanya kenapa bapak perlu terlibat," lanjutnya.
Feka juga menyampaikan, peran suami itu juga melengkapi kebutuhan psikis dan emosinya anak, sehingga anak jadi tahu kalau keluarga itu komplit kalau ada bapaknya juga terlibat.
"Nah, yang mungkin bisa diperhatikan juga baik kepada bapak maupun ibunya adalah, sebelum suami ini menjadi bapak, seringkali mereka mengadopsikan bagaimana bapaknya mereka ini terlibat gitu ya," ucap Feka.
Dads tentu tahu kalau secara norma sosial sebelumnya, seorang ayah tidak begitu berperan.
"Seringkali terbagi, misalnya bapaknya bekerja dan ibunya mengasuh anak. Tapi, dalam pengasuhan zaman sekarang, itu sudah tidak ada. Semuanya harus terlibat, sehingga mungkin saja si bapak ini tidak punya banyak informasi yang mudah diraih oleh para bapak," jelas Feka.
Feka sangat menyanyangkan bahwa banyak acara yang diadakan, tetapi para ayah enggan masuk karena isinya ibu-ibu semua. Atau, kebanyakan area untuk mengganti popok hanya ada di area perempuan saja.
"Jadi, kesetaraan untuk lingkungan menerima bapak berperan itu juga tidak banyak diberikan sih. Sehingga, bapaknya juga bingung nih mulainya gimana," tutup Feka.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR