Coba cek apakah anak sudah mulai mampu untuk mengoceh, seperti mengeluarkan suara 'ma' atau 'ba'.
Kemampuan ocehan ini juga biasanya dibarengi dengan kemampuan untuk bubbling atau anak mulai memainkan busa dari air liurnya.
"Jadi biasanya anak ngomong seperti ini di usia 4 hingga 5 bulan dan mengeluarkan suara, memainkan lidah serta mulutnya," jelas Finandita.
Jika Moms memperhatikan bahwa tidak menunjukkan kedua gejala tersebut, sudah saatnya Moms untuk bertindak.
Lalu apa yang harus dilakukan jika anak belum lancar bicara?
Menurut Finandita, selain kedua hal tadi, kemampuan anak untuk mengetahui kosakata juga jadi penilaian apakah anak mengalami speech delay atau tidak.
"Nah, orangtua perlu waspada ketika anaknya usia 18 bulan tidak mengucapkan kosakata yang jelas, tidak mampu memahami sebanyak 3 hingga 50 kata, serta tidak bisa mengucapkan kalimat yang terdiri dari 2 hingga 3 kata," ujar psikolog anak yang aktif di Primadita Consulting ini.
Jika nantinya anak menunjukkan gejala seperti itu, ada beberapa hal yang perlu Moms dan Dads lakukan.
Pertama, dari hal yang simpel saja, Finandita menyarankan untuk meningkatkan interaksi anak dengan orang lain.
Dengan interaksi tersebut anak akan terbiasa membentuk kontak mata dengan orang lain.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR