Nakita.id - Kapan, sih, waktu yang tepat bagi ibu menyusui (busui) untuk melakukan pijat melancarkan ASI?
Tentu Moms senang kalau ASI keluar dengan jumlah yang cukup, sebab, sudah seharusnya ASI diberikan untuk si Kecil terutama di 6 bulan pertama.
Enam bulan pertama sejak kelahiran anak menjadi waktu yang penting untuk memberikan nutrisi dari ASI.
Namun, sering kali kelancaran menyusui ini jadi kendala yang dialami oleh para busui.
Untuk mengatasinya, Moms bisa melakukan pijat laktasi dan pijat oksitosin yang nantinya berguna untuk melancarkan ASI.
Perlu diketahui, kedua pijat ini berbeda, lo. Pijat laktasi dilakukan di area leher, payudara, hingga punggung, sedangkan pijat oksitosin dilakukan di bagian sisi tulang belakang.
Kapan busui bisa melakukan pijat laktasi dan pijat oksitosin ini tergantung dari kondisi yang dialaminya.
Dokter umum sekligus konselor laktasi, dr. Nia Wulan Sari di RS Pondok Indah- Bintaro Jaya, menerangkan penjelasannya mengenai waktu yang tepat untuk pijat melancarkan ASI.
Dr. Nia, begitu disapanya, menjelaskan bahwa keduanya sama-sama perlu dilakukan dan direkomendasikan untuk busui, namun dengan beberapa catatan.
Apabila Moms merasakan ASI tidak mau keluar disarankan untuk melakukan pijat laktasi.
"Jika ibu ASI-nya pun tidak lancar, saya sarankan pijat laktasi dulu," jelas dr. Nia, melalui wawancara eksklusif dengan Nakita.id, 27 April 2022.
Menurut dr. Nia, yang perlu diprioritaskan dari ibu menyusui adalah melancarkan ASI terlebih dahulu, sehingga nantinya nutrisi dan asupan makanan bayi bisa tercukupi.
Tak hanya itu saja, ternyata pijat melancarkan ASI yang dilakukan pada payudara ini juga bisa mengurangi rasa nyeri.
Rasa nyeri dan mengganjal saat masa menyusui ini sering kali memicu stres pada busui.
Maka dari itu, dengan mengatasi rasa nyeri dan mengganjal tersebut, emosional busui menjadi terbantu.
"Berarti kan faktor emosional ibu menyusui teratasi," ujar konselor laktasi yag aktif di RS Pondok Indah, Tangerang, Banten ini.
Biasanya, pijat laktasi untuk ibu menyusui dilakukan minimal satu hari setelah kelahiran si Kecil dan maksimal sebelum Moms pulang ke rumah.
Lalu, kapan ibu bisa melakukan pijat oksitosin?
Setelah Moms berhasil mengatasi nyeri dan ASI yang tak lancar dengan pijat laktasi, barulah bisa melakukan pijat oksitosin.
"Diprioritaskan terlebih dahulu pijat laktasinya. Setelah pijat laktasi baru pijat oksitosin," jelas dr. Nia.
Mengapa begitu?
Sesuai dengan namanya, pijat oksitosin ini berguna untuk meningkatkan hormon oksitosin di dalam tubuh.
Hormon oksitosin inilah yang disebut dengan hormon senang.
Dengan dipicunya hormon oksitosin ini, ASI yang dihasilkan Moms akan lebih lancar.
"Maka, jika ASI-nya sudah lancar dan busui ingin menambah pasokan ASI, silakan jika ingin melakukan pijat oksitosin," kata dr. Nia memberikan saran.
Walaupun pijat laktasi sebaiknya dilakukan terlebih dahulu, dr. Nia mengatakan pijat oksitosin juga penting dilakukan selama masa menyusui dan wajib berjalan berdampingan.
Penting juga untuk ibu hamil
Tahukah Moms, kalau ternyata pijat melancarkan ASI juga penting untuk ibu hamil?
Melansir dari All4Birth, pijat payudara seperti yang dilakukan pada pijat laktasi juga penting untuk dilakukan selama masa kehamilan.
Apalagi, saat Moms sudah mendekati hari perkiraan lahir.
Di saat masa kehamilan yang sudah matang, kelancaran ASI sudah bisa lancar dan siap untuk diberikan pada si Kecil.
Hal ini juga disetujui oleh dr. Nia. Menurutnya, pijat laktasi bisa dilakukan menjelang melahirkan.
"Misalnya, untuk yang hendak melahirkan secara caesar, bisa dilakukan satu minggu sebelumnya," jelas dr. Nia.
Walupun begitu, ternyata pijat melancarkan ASI ini sebaiknya tak dilakukan di saat masa kehamilan awal.
Mengapa?
Ternyata, hormon oksitosin yang dihasilkan untuk melancarkan ASI tersebut juga menstimulasi rahim untuk berkontraksi. Tentunya, ini akan menyebabkan Moms jadi sering merasa sakit perut dan lebih parahnya, berisiko mengalami kelahiran prematur.
Faktor penting kelancaran ASI
Pijat melancarkan ASI penting untuk dilakukan oleh para busui, namun perlu juga untuk memerhatikan faktor penting lainnya, seperti:
1. Faktor emosional busui
2. Pelekatan pada bayi (latch on)
3. Frekuensi menyusui
4. Kondisi medis dan konsumsi obat tertentu pada busui
5. Kebiasaan buruk busui, seperti merokok dan konsumsi minuman beralkohol setelah melahirkan
Untuk melihat kembali cara mengatasi ASI yang tidak lancar, cek halaman 2. (*)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | All4Birth |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR