Nakita.id - Moms, berikut ini beberapa persiapan saat hamil anak pertama yang harus dilakukan.
Memang tak dapat dipungkiri bahwa kehamilan pertama menjadi pengalaman paling berkesan bagi Moms.
Namun, nyatanya tak sedikit pula Moms yang bingung akan informasi terkait kehamilan anak pertama ini.
Banyaknya informasi yang beredar membuat Moms mudah percaya dengan informasi tersebut.
Baik itu dari pihak orangtua, saudara, sepupu, teman dekat, hingga media sosial.
Salah satunya, informasi terkait persiapan saat kehamilan pertama tiba.
Akibatnya, tidak sedikit Moms yang merasa cemas bahkan stres selama kehamilan anak pertamanya.
Akan tetapi, Moms tak perlu khawatir lagi setelah ini, karena dokter obgyn ini telah menjabarkan beberapa persiapan yang wajib dilakukan saat hamil untuk pertama kalinya.
Lantas, apa saja persiapan yang bisa Moms lakukan?
dr. Agus Heriyanto, Sp.OG, MARS, MM, dokter kandungan di Rumah Sakit Medika BSD, Tangerang Selatan, telah memaparkan beberapa persiapan saat hamil anak pertama yang wajib Moms lakukan.
Selama Kehamilan
dr. Agus sangat mendorong para ibu hamil untuk rutin melakukan check up, juga pemeriksaan darah dua kali sebanyak dua kali.
“Tapi kalau idealnya, biasanya setiap trimester kita lakukan screening untuk laboratorium,” kata dr. Agus saat diwawancarai Nakita pada Senin lalu (28/4/2022).
“Terus kemudian, awasi tanda-tanda, seperti yang tadi sudah saya sebutkan, risiko preeklampsia,” katanya menambahkan.
Selain itu, dr. Agus menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang baik, minum vitamin secara rutin, juga memenuhi kebutuhan cairan yang cukup.
“Terus kemudian, yang sering dilewatkan adalah lakukan konseling untuk menyusui,” ucapnya.
“Selama kehamilan dulu nih di trimester dua, di trimester tiga, minimal bertemu dengan konselor menyusui untuk dilakukan edukasi dan konseling apa itu ASI eksklusif, apa itu menyusui, bagaimana itu dilakukan, bagaimana tanda bayi kenyang, bagaimana tanda bayi haus misalnya. Itu akan sangat membantu saat nanti tiba-tiba persalinan dan sudah bingung biasanya kalau enggak melakukan konseling selama hamil,” terang dr. Agus.
Baca Juga: Penting Dilakukan oleh Ibu Hamil, Begini Cara Mempersiapkan Mental Selama Kehamilan
Saat Persalinan
Untuk persalinan, dr. Agus menyampaikan untuk metode persalinannya boleh apapun.
“Yang penting aman dan sehat,” kata dr. Agus.
“Tidak perlu ngotot atau fans atau fanatik terhadap salah satu pilihan persalinan. Misalnya harus normal,” katanya menambahkan.
Pasca Persalinan
Setelah melahirkan, dr. Agus mengatakan bahwa tentu saja ada namanya masa nifas selama 40 hari.
“Sebaiknya tidak melakukan hubungan badan, karena juga untuk pemulihan ke ibunya,” saran dr. Agus.
Setelah masa nifas, lanjut dr. Agus, ada post-nifas dimana perlu dilakukan perencanaan untuk kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan.
“Jadi, idealnya menyusui hingga 2 tahun atau ASI eksklusif 6 bulan,” ucapnya.
“Rencanakan kehamilan berikutnya mulai dari sejak setelah bayi itu lahir,” saran dr. Agus.
“Jangan nanti-nanti! Karena kalau nanti-nanti, biasanya kelupaan, terus akhirnya yang terjadi adalah kehamilan yang belum diinginkan,” terangnya.
Bagi dr. Agus, hal tersebut tentu akan membuat repot dan pusing sendiri untuk Moms dan pasangan.
Vaksinasi untuk Ibu Hamil
Menurut dr. Agus, untuk vaksinasi sebenarnya tinggal mengikuti dari program pemerintah.
“Dilakukan (vaksin) TT atau tetanus toksoid. Jadi, dilakukan di usia hamil 5 bulan, 6 bulan, dan 7 bulan misalnya,” kata dr. Agus.
“Kalau vaksinasi sekarang ditambah dengan vaksinasi Covid-19 ya. Boleh dilakukan di atas usia kehamilan 13 minggu,” tambahnya.
Nah, itulah beberapa persiapan saat hamil anak pertama yang perlu Moms lakukan, ya. Semoga membantu!
Untuk melihat kembali apa saja persiapan saat hamil anak pertama yang perlu dilakukan, cek halaman 2. (*)
Baca Juga: Perlukah Setiap Ibu Hamil Melakukan Vaksin Tetanus Toxoid? Begini Kata Dokter
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR