Nakita.id - Meski tak mudah, berikut ini tips menghadapi pasangan yang mengidap thalasemia.
Setiap orang tentu saja ingin hidup bahagia dengan pasangannya masing-masing.
Karena hal tersebut pula, setiap orang ingin pasangannya selalu dalam keadaan sehat.
Pasalnya, dengan kondisi yang sehat, seseorang dan pasangannya bisa melakukan banyak hal yang mereka suka dan membuatnya bahagia.
Sayangnya, tidak semua orang beruntung memiliki tubuh yang selalu sehat.
Ada beberapa orang yang harus menelan pil pahit karena kondisi kesehatannya berubah akibat mengidap penyakit tertentu.
Lebih parahnya lagi, ketika penyakit tersebut tidak bisa disembuhkan.
Serta pengobatannya cukup lama, bahkan seumur hidup Moms dan Dads.
Salah satu penyakit kronis yang sulit disembuhkan adalah thalasemia.
Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah yang bisa dirasakan siapa saja.
Baik itu orang dewasa maupun anak-anak sekalipun.
Nah, bagi para Moms dan Dads yang memiliki pasangan pengidap thalasemia, memang bukan hal yang mudah.
Mungkin Moms dan Dads akan merasa sedih karena pasangan tidak sesehat dulu lagi, dan bingung harus melakukan apa.
Maka dari itu, kali ini Nakita akan memberikan tips menghadapi pasangan yang mengidap thalasemia.
Menurut Anna Surti Ariana, S.Psi., M.Si., Psi, Psikolog Klinis Anak dan Keluarga dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI Depok, Jawa Barat, ada beberapa tips menghadapi pasangan yang mengidap thalasemia, yakni sebagai berikut:
1. Beradaptasi
Hal pertama yang harus dilakukan Moms dan Dads ketika memiliki pasangan yang mengidap thalasemia adalah beradaptasi.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak Pengidap Thalasemia
Para pengidap thalasemia mungkin akan mengalami banyak perubahan di dirinya akibat penyakit tersebut.
Maka dari itu, sebagai pasangan juga penting sekali ikut beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
"Kalau aktivitasnya banyak kemudian harus berkurang banyak istirahat dan sebagainya, maka kita juga bisa mengurangi kegiatan kita supaya bisa mendampingi," ungkap Nina dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Jumat (6/5/2022).
Ketika dalam proses beradaptasi, jangan jadikan hal tersebut sebagai beban.
Tunjukkan ke pasangan bahwa adaptasi yang Moms dan Dads lakukan merupakan salah satu bentuk kasih sayang.
Cara tersebut tentu saja memberikan dukungan yang kuat kepada pengidap thalasemia secara tidak langsung.
2. Menjaga Komunikasi
Anna juga mengatakan, menjaga komunikasi yang baik dengan pasangan yang mengidap thalasemia sangat penting untuk dilakukan.
Karena para pengidap thalasemia cenderung lebih sensitif, sehingga mudah sekali marah.
Baca Juga: Hari Thalassemia Sedunia, Yuk Kenali Penyebab dan Jenis-jenisnya
Apabila Moms dan Dads tak pandai mengerti, maka bisa jadi sumber pertengkaran di dalam rumah tangga.
Anna menyarankan, supaya Moms dan Dads lebih bisa menahan diri dan membangun komunikasi yang baik dengan pasangan supaya tidak terjadi pertengkaran.
3. Libatkan Diri dengan Penyakit yang Dialami Pasangan
Selain itu, Moms dan Dads juga bisa melibatkan diri terhadap penyakit yang dialami oleh pasangan.
"Coba kita untuk melibatkan diri dengan penyakit yang dialami pasangan.
Artinya, kita bisa ikut berkonsultasi kepada dokter, bisa ikut mendampingi saat dia terapi, usahakan tetap ada di dekat dia," sambung Anna.
4. Berikan Semangat
Sebagai pasangan, jangan lupa ucapkan juga semangat kepada para pengidap thalasemia.
Supaya mereka merasa tidak sendiri dan terus semangat menjalani hidupnya.
Baca Juga: Catat, Ini Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi dan Dihindari Penderita Thalasemia
5. Menjaga Kesehatan Diri Sendiri
Menjaga kesehatan diri sendiri baik secara fisik dan mental merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Kesalahan terbesar yang kerap dilakukan adalah banyak pendamping pengidap thalasemia justru lupa menjaga kesehatan diri sendiri.
"Sangat penting sebagai pasangan dari pengidap thalasemia untuk menjaga kesehatan diri sendiri. Kadang-kadang sebagai pendamping kita lupa terhadap kesehatan fisik dan mental diri sendiri," ungkap Anna.
Maka dari itu, ketika Moms dan Dads merasa lelah karena sering mendampingi pasangan berjuang melawan penyakitnya, beristirahat lah beberapa saat.
Ketika merasa kesal dan ingin marah, tak ada salahnya mengekspresikan kemarahan tersebut. Asalkan di tempat yang tepat dan dengan cara yang baik juga.
Apabila sudah tenang, baru Moms dan Dads bisa menghadapi pasangan kembali.
"Sesekali akan merasa lelah maka beristirahat lah, sesekali akan merasa frustasi dan perlu mengekspresikan kemarahan itu di tempat yang tepat, dengan cara yang baik juga, dan setelah lebih tenang baru menghadapi pasangan," tutup Anna.
Untuk melihat kembali cara menghadapi pasangan yang mengalami thalasemia, cek halaman 2. (*)
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR