Kelembapan yang terkandung dalam makanan, oksigen atmosfer, dan suhu tinggi menghasilkan reaksi seperti hidrolisis, oksidasi dan polimerisasi.
Reaksi tersebut mengubah dan memodifikasi komposisi kimia minyak goreng bekas, melepaskan asam lemak bebas, dan radikal yang menghasilkan monogliserida, digliserida, dan trigliserida.
Ini dikelompokkan dalam Total Polar Compounds yang merupakan tolok ukur yang andal untuk mengukur degradasi minyak goreng.
Toksisitas senyawa ini yang terbentuk setelah penggorengan berulang dapat menyebabkan deposisi lipid, stres oksidatif, hipertensi, aterosklerosis, dll.
Nah, Moms sekarang kita tahu betapa berbahayanya pemanasan ulang minyak goreng. Pertimbangkan juga jumlah minyak yang dibutuhkan agar tetap sehat dan bebas penyakit, ya.
Taro dan AGLXY, Hadirkan Semangat Eksplorasi dan Keberanian Masa Kecil Lewat #ReigniteYourInnerChild
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR