Nakita.id – Harga minyak goreng sempat melambung tinggi beberapa waktu yang lalu.
Keterbatasan mendapatkan minyak goreng membuat semua orang berputar otak untuk menyiasati kebutuhan minyak supaya tetap terpenuhi.
Ada yang menghemat dengan hati-hati mengganti cara masak yang tidak menggunakan minyak, atau beralih dengan menggunakan minyak jenis yang lain.
Bahkan, satu-satunya cara adalah menggunakan minyak sampai berkali-kali.
Tindakan ini dinilai efektif, tapi di sisi lain juga dapat membahayakan kesehatan.
Kerugian bisa datang kepada tubuh lewat makanan yang telah digoreng dengan minyak yang sama terus menerus.
Dilansir dari Hindustan Times, pemanasan ulang minyak goreng menyebabkan pelepasan zat beracun yang disaat yang bersamaan meningkatkan radikal bebas dalam tubuh.
Pada gilirannya, akan menyebabkan peradangan dan berbagai penyakit kronis.
Lantas, berapa batas aman menggunakan minyak goreng yang sama?
Baca Juga: Jangan Sampai Rugi Seumur Hidup, Ternyata Ini Bahaya Simpan Minyak Goreng di Dalam Kulkas
Food Safety and Standards Authority of India (FSSA) mengatakan, pemanasan ulang harus dihindari dan harus menggunakan kembali minyak, maksimal tiga kali untuk menghindari pembentukan lemak trans.
Pemanasan ulang dan penggunaan kembali minyak goreng harus dihindari sejauh mungkin.
Soumyadeep Mukhopadhyay, Lab-In-Charge, MitraSK Food Testing Services, memberi secara rinci tentang efek berbahaya dari penggunaan kembali minyak setelah satu siklus penggorengan.
Menurut Dr. Mukhopadhyay, berapa kali seseorang dapat menggunakan kembali minyak goreng dengan aman bergantung pada jenis makanan yang digoreng, jenis minyak, suhu pemanasannya, dan untuk berapa lama.
Ia juga menjelaskan efek berbahaya dari mengkonsumsi makanan yang dimasak dalam minyak tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Melepaskan zat beracun dan bau tak sedap
Minyak yang dipanaskan hingga suhu tinggi melepaskan asap beracun.
Setiap kali minyak dipanaskan, molekul lemaknya terurai sedikit.
Ini menyebabkannya mencapai titik asapnya dan mengeluarkan bau tidak sedap, lebih cepat setiap kali digunakan.
Baca Juga: Tetap Awet Meski Goreng Banyak Makanan, Begini Cara Irit Minyak Goreng
Ketika ini terjadi, zat-zat yang tidak sehat dilepaskan ke udara dan ke dalam makanan yang sedang dimasak.
2. Meningkatkan kadar kolesterol
Pada suhu tinggi, beberapa lemak dalam minyak berubah menjadi lemak trans. Lemak trans adalah lemak berbahaya yang meningkatkan risiko penyakit jantung. Ketika minyak digunakan kembali, jumlah lemak trans menjadi lebih tinggi.
3. Meningkatkan tekanan darah
Kelembapan yang terkandung dalam makanan, oksigen atmosfer, dan suhu tinggi menghasilkan reaksi seperti hidrolisis, oksidasi dan polimerisasi.
Reaksi tersebut mengubah dan memodifikasi komposisi kimia minyak goreng bekas, melepaskan asam lemak bebas, dan radikal yang menghasilkan monogliserida, digliserida, dan trigliserida.
Ini dikelompokkan dalam Total Polar Compounds yang merupakan tolok ukur yang andal untuk mengukur degradasi minyak goreng.
Toksisitas senyawa ini yang terbentuk setelah penggorengan berulang dapat menyebabkan deposisi lipid, stres oksidatif, hipertensi, aterosklerosis, dll.
Nah, Moms sekarang kita tahu betapa berbahayanya pemanasan ulang minyak goreng. Pertimbangkan juga jumlah minyak yang dibutuhkan agar tetap sehat dan bebas penyakit, ya.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR