Hasilnya, berolahraga selama 10 menit, 20 menit, dan 30 menit setiap hari mengurangi risiko kematian sebesar tujuh persen, 13 persen, dan 17 persen.
Pada keterangan dalam penelitian tersebut, diungkapkan bahwa, "dalam studi ini, kami menggunakan pengukuran akselerometer untuk memeriksa hubungan antara aktivitas fisik dan kematian dalam sampel populasi orang dewasa AS".
"Temuan ini mendukung penerapan strategi berbasis bukti untuk meningkatkan aktivitas fisik pada orang dewasa dan berpotensi mengurangi kematian."
Menurut para tim peneliti, ditemukan 111.174 kasus kematian yang dapat dicegah per tahun apabila setiap orang melakukan aktivitas fisik 10 menit per hari, termasuk jalan pagi.
Kemudian, jika setiap orang berolahraga selama 20 menit dan 30 menit setiap hari, akan ada 209.459 dan 367.037 kematian yang dapat dicegah per tahun.
Dengan demikian, kesimpulan yang diungkapkan oleh peneliti ini didapatkan setelah melacak peserta studi selama 10 tahun, di mana 1.165 kematian terjadi di rentang waktu tersebut.
Para peneliti melakukan metode penelitian menggunakan metode fraksi yang dapat diatribusikan untuk populasi atau population attributable fraction (PAF).
Baca Juga: Pantas Saja Tetangga Panjang Umur, Ternyata Rahasianya Cuma Minum Jus Sirsak, Begini Caranya
Melalui metode tersebut, para peneliti berusaha menghitung jumlah kematian tahunan yang bisa dicegah dengan sedikit peningkatan aktivitas fisik sedang hingga berat.
"Studi sebelumnya menunjukkan sejumlah besar kematian dapat dicegah setiap tahun dengan menambah tingkat aktivitas fisik," sebut para peneliti.
"Namun, estimasi sebelumnya mengandalkan data aktivitas fisik yang dilaporkan peserta dan mengasumsikan peningkatan tingkat ketidakaktifan yang relatif besar, misalnya lebih dari 30 menit per hari."
Demi menjaga kesehatan secara optimal, para peneliti menyarankan setiap individu untuk melakukan aktivitas aerobik sedang selama 150 menit atau aktivitas aerobik intensitas tinggi 75 menit per minggu.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR