Nakita.id – Mulai sekarang Moms tidak boleh mengabaikan gejala-gejala seperti kelelahan, lekas marah, dan peradangan.
Mengapa demikian?
Tanda-tanda tersebut bisa saja mengarah pada kekurangan vitamin dalam tubuh.
Tubuh membutuhkan asupan vitamin dari nutrisi yang didapat dari makanan yang sehat.
Salah satu vitamin yang penting adalah B12. Berlaku untuk semua rentang usia baik anak-anak maupun orang dewasa membutuhkan vitamin ini.
Apabila kadar B12 tidak mencukupi, dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang dapat berakibat buruk bagi tubuh.
Beberapa gejala pada tubuh dapat terlihat jika asupan vitamin ini tidak terpenuhi.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memantau kadar vitamin B12 seseorang secara berkala untuk memeriksa apakah berada dalam kisaran normal.
Melansir dari The Indian Express, Dr Sanjal Nagarkar, dokter umum, Apollo Spectra Pune mengatakan bahwa kekurangan B12 adalah salah satu masalah yang sering diabaikan.
Seseorang dapat menjadi rendah vitamin B12 ketika tubuh tidak menyerap vitamin dengan baik atau seseorang tidak mendapatkan jumlah yang cukup.
Namun, bila Moms tidak tahu apakah asupan vitamin ini sudah cukup, maka dapat melihat apakah ada gejala berikut ini dalam tubuh.
- Sensasi seperti mati rasa atau kesemutan di tangan, kaki, atau tungkai, ketidakmampuan untuk berjalan.
- Anemia
- Peradangan di tubuh
- Masalah kesehatan kognitif
- Lekas marah
- Nafsu makan yang buruk
- Masalah pencernaan seperti diare dan muntah
- Hiperpigmentasi
- Kejang
- Perkembangan motorik yang buruk
- Kelelahan
Dr. Nagarkar menyebutkan kekurangan vitamin B 2 semakin meningkat karena pola makan yang tidak sehat dan konsumsi makanan cepat saji yang banyak.
Untuk itu, Moms bisa memperbanyak asupan makanan yang kaya akan vitamin ini.
Sumber makanan vitamin B12 diantaranya produk susu, almond, salmon, ayam, telur, makarel, tahu, jamur, dan tuna.
Dengan dapat mendeteksi defisiensi B12 secara tepat waktu dan pengobatan yang tepat, dapat membantu menghindari komplikasi parah.
Seperti masalah neurologis dan risiko terkena penyakit darah yang semakin memburuk.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR