Nakita.id - Banyak para Moms yang tidak tahu mengenai dampak tidak pernah datang ke Posyandu.
Posyandu merupakan Pos Pelayanan Terpadu yang menyediakan layanan kesehatan yang tak hanya berfokus untuk ibu hamil dan balita, namun juga lansia dan remaja.
Posyandu merupakan layanan kesehatan yang sangat dekat dengan masyarakat.
Hampir di setiap dusun memiliki Posyadu, sehingga Moms tidak perlu jauh-jauh untuk mendapatkan layanan kesehatan.
Tim Nakita telah mewawancarai Wiwin Sugiyarti selaku kader Posyandu Supan, Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Wiwin Sugiyarti menjelaskan bila di Posyandu tidak hanya sekedar melakukan penimbangan berat badan.
"Dia tidak akan tahu perkembangan anaknya itu. Kalau datang di Posyandu itu tidak hanya tau berat badan anak, tapi juga ada kelas gizi dan konsultasi seputar anak dan ibu hamil dengan bidan," jelas Wiwin.
Sehingga sangat disayangkan apabila orangtua tidak rutin atau bahkan tidak pernah membawa anaknya datang ke Posyandu.
Wiwin Sugiyarti menjelaskan bila hal paling penting untuk membawa anak ke Posyandu adalah mencegah stunting.
Dampak tidak pernah datang ke Posyandu bisa menyebabkan orangtua tidak bisa mengetahui perkembangan anaknya. Orangtua jadi tidak tahu bila misalnya anak ternyata menunjukkan tanda-tanda stunting.
"Yang paling penting manfaat rutin membawa anak ke Posyandu adalah mencegah stunting. Kalau kita tahu perkembangan anak dari bulan ke bulan, apakah turun atau naik," ungkap Wiwin.
Wiwin Sugiyarti juga menjelaskan mengenai hal yang dilakukan kader Posyandu bila ada orangtua yang tidak membawa balitanya ke Posyandu.
Kader Posyandu akan menanyakan mengenai alasan orangtua tersebut tidak membawa anaknya ke Posyandu.
"Ada kunjungan ke rumah masyarakat yang tidak datang ke Posyandu. Kita tanyakan, apa sebabnya kok tidak datang ke Posyandu. Kita tanyakan apa masalahnya," jelasnya.
"Paling tidak 3 bulan berturut-turut tidak datang ke Posyandu, kita kunjungi," sambungnya.
Wiwin juga menceritakan ada salah satu warga yang sangat jarang datang ke Posyandu.
"Di sini kebetulan ada masyarakat yang tidak membawa anaknya datang ke Posyandu. Alasannya karena diajak ibunya bekerja. Yang utamanya itu faktor orangtua.
Orangtuanya biasanya sibuk lalu anaknya dibawa kerja sehingga pas jadwal buka Posyandu anak tidak ada di rumah," ujarnya.
Mengetahui dampak tidak pernah datang ke Posyandu bisa menyebabkan orangtua tidak tahu perkembangan anaknya, kader Posyandu Supan berusaha supaya seluruh warganya ikut rutin datang ke Posyandu.
Wiwin Sugiyarti juga menjelaskan mengenai persyaratan yang harus disiapkan bila ingin menjadi anggota di Posyandu.
"Untuk mendaftar anggota Posyandu Supan dengan menyertakan fotokopi KK (Kartu Keluarga)," papar Wiwin.
Ternyata, Posyandu tidak hanya menerima anggota dari masyarakat yang secara data kependudukan tercatat di dusun Supan Saja.
Namun, juga melayani masyarakat yang memiliki KTP luar wilayah namun domisili di Supan.
"Bila KTP di luar wilayah dusun Supan namun domisili di Supan, maka akan masuk ke daftar buku bantu.
Ada salah satu warga yang KTP-nya di Popongan, tapi tanggal 14 kadang ingin ikut Posyandu ke sini boleh.
Ada juga warga yang kadang ikut orangtuanya ke Jakarta, tapi pas di Supan ikut Posyandu sini tidak apa-apa masuknya buku bantu," jelasnya.
Itulah dia Moms penjelasan mengenai dampak tidak pernah datang ke Posyandu.
Baca Juga: Berikut Ini 5 Meja Posyandu serta Masing-masing Fungsinya, Moms Wajib Tahu
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR