School Lunch Program (LSP) adalah program makan siang yang bertujuan untuk meningkatkan sikap, praktik, terkait dengan PGS (Pemenuhan Gizi Seimbang) dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) melalui pendidikan gizi dan peningkatan kualitas makan siang bagi para siswa.
Dalam melaksanakan program ini, Ajinomoto berkolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Pada tahun pertama diadakannya program ini, Ajinomoto dan IPB sepakat untuk memilih 6 pondok pesantren sebagai tempatnya.
Enam pondok pesantren yang menjadi sasaran dari School Lunch Program ini diantaranya adalah, Pondok Pesantren Nurhasanat di Karawang, Pondok Pesantren Daarul Uluum PUI Majalengka, Pondok Pesantren Al Hamidiyah Depok, Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar Kota Banjar, Pondok Pesantren Al Khusyu Blitar, dan Pondok Pesantren As Shiddieq Pacitan.
Alasan Ajinomoto dan IPB memilih pondok pesantren sebagai tempat diadakannya program ini adalah karena pesantren belakangan ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, tapi dari pangan dan gizi justru kurang diperhatikan.
IPB dan Ajinomoto pun akhirnya melakukan pendekatan holistik ke beberapa pesantren tersebut guna mengatasi kekurangan gizi yang terjadi.
“Kita melakukan pendekatan holistik untuk mengatasi kekurangan gizi. Kemudian pravelensinya menunjukkan 42,6% santri justru mengalami anemia,” tutur Dr. Rimbawan dari Departemen Gizi Masyarakat IPB dalam acara Webinar School Lunch Program yang diadakan oleh Ajinomoto berkolaborasi dengan Nakita, Jumat (24/6/2022).
Dr. Rimbawan juga menyampaikan, dari pendekatan holistik tersebut terlihat bahwa kualitas dari menu yang disajikan di pesantren pun masih cukup rendah.
Kemudian, pemberian buah dan sayur juga masih sangat kurang di pesantren.
Membantu mengatasi masalah tersebut, IPB dan Ajinomoto menyelenggarakan School Lunch Program untuk membantu mengatasi masalah gizi di Indonesia terutama di pondok pesantren.
Melalui program ini, para ustadz dan ustadzah diberikan edukasi tentang pendidikan pemenuhan gizi seimbang dan perilaku hidup bersih dan sehat supaya bisa disampaikan lagi ke para santri di pondok pesantren.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR