Nakita.id - Saat ini, Indonesia masih dibayang-bayangi pandemi Covid-19.
Pemerintah dan masyarakat terus berupaya menurunkan angka positif corona yang belum berakhir.
Kini, banyak negara termasuk Indonesia mengalami peningkatan kasusbaru.
Dalam 7 hari terakhir, kasus Covid-19 kembali meningkat.
Bentuk menanggulangi pandemi Covid-19, pemerintah masih terus menggencarkan memberikan vaksin Covid-19.
Vaksinasi jadi salah satu tujuan agar terciptanya sistem kekebalan tubuh seseorang sehingga dapat melawan bakteri atau virus.
Pemberian vaksin Covid-19 ini juga bertujuan untuk menurunkan angka kematian akibat virus satu ini.
Baru-baru ini, pemerintah akan mewajibkan vaksin Covid-19 booster sebagai syarat perjalanan di dalam negeri.
Dilansir Kontan, Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut B. Pandjaitan menyampaikan bahwa, pemberlakuan vaksin booster sebagai syarat perjalanan kereta api, pesawat terbang, dan lain-lain akan diterapkan paling lama dua minggu lagi.
Rencana pemerintah dalam memperluas cakupan vaksin booster memang menuai beragam pandangan bagi masyarakat.
Rencana ini dinilai tepat mengingat belakangan ini peningkatan kasus Covid-19 kian marak.
Hal itu dikatakan dr. Adam Prabata saat ditemui oleh Nakita.id di kawasan DKI Jakarta, Rabu (6/7/2022).
dr. Adam juga menyambut baik rencana pemerintah yang akan mewajibkan vaksin booster sebagai syarat perjalanan.
"Kebijakan ok, vaksin booster bisa meningkatkan vaksin itu sendiri untuk mencegah kepada orang tidak terkena Covid, walaupun kena Covid tetapi sakitnya tidak berat," ucap dr. Adam.
Kebijakan vaksin booster untuk mobilitas masyarakat menurutnya harus segera dilakukan.
Bahkan, pemberlakuan booster perlu ditingkatkan lagi.
Terutama, untuk kelompok yang rentan terpapar virus Covid-19.
"Kasusnya naik, dengan seperti ini kita harapkan bisa ditekan, usia 18 tahun ke atas bisa booster ya, bahkan lansia prioritas karena risiko terkena Covid jauh lebih meningkat dibanding umur yang muda. Kalau bisa, lansia dijadikan prioritas," sambungnya.
dr. Adam berharap agar pemerintah mulai mengkaji kebijakan vaksin booster untuk anak-anak.
Sebab, anak-anak juga termasuk golongan yang rawan terpapar virus Corona.
dr. Adam menilai pemerintah Indonesia bisa menilai dari negara lain yang mana vaksin booster sudah bisa disuntikkan untuk anak usia 5-17 tahun.
"Saya harap kita bisa meniru negara lain yang mulai booster untuk anak-anak, jadi yang usia 5 sampai 17 tahun di-booster itu lebih baik," terang dr. Adam.
Percepatan vaksin booster juga harus disesuaikan dengan tempat pelayanan vaksin di beberapa tempat seperti misalnya di pusat perbelanjaan.
Sehingga, masyarakat bisa mendapatkan akses yang mudah untuk disuntikkan vaksin Covid-19.
Masyarakat juga diimbau untuk selalu menaati protokol kesehatan.
Penguatan protokol kesehatan jadi cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Semua masyarakat harus sadar bahwa saat ini kita masih dalam kondisi pandemi Covid-19 untuk menekan angka penyebarannya kita bisa lakukan dengan turut serta menyukseskan program vaksinasi.
Baca Juga: Efektivitas Vaksin Pfizer, AstraZeneca, Moderna! Mana yang Merupakan Vaksin Terbaik untuk Booster
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR