3. Faktor psikologis, seperti depresi, kecenderungan khawatir, stres kronis, atau krisis kehidupan.
4. Penyakit, seperti gagal jantung.
Lalu mengapa insomnia punya keterkaitan dengan gagal jantung?
Orang dengan gagal jantung juga rentan terhadap faktor-faktor penyebab insomnia yang biasa terjadi pada orang lain.
Bahkan, karena mereka berada di bawah tekanan memiliki penyakit kronis, sangat mungkin mengalami depresi.
Selain insomnia, orang gagal jantung juga rentan terkena gangguan tidur lainnya.
Gejala yang umum gagal jantung yang mempengaruhi tidur adalah orthopnea, suatu kondisi di mana saat kita berbaring napas terasa pendek.
Kondisi lain yang berkaitan adalah paroxysmal noctural dyspnea (PND), yaitu suatu kondisi di mana terbangun saat tidur dan sering membuat sulit tertidur kembali.
Obat diuretik yang diresepkan untuk sebagian besar pasien gagal jantung dapat mengganggu tidur sehingga menyebabkan nokturia, yaitu kebutuhan untuk bangun dan buang air kecil di malam hari.
Jadi, gagal jantung itu sendiri bisa mengganggu tidur. Sleep apnea sering terjadi pada orang dengan gagal jantung juga.
Saat kita mengalami sleep apnea kita mengalami napas yang berhenti saat tidur.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR