“Itu terjadi dimana dengan vitamin D yang ada ini akan meningkatkan resorbsi dari mineral-mineral, seperti kalsium dan fosfat sehingga proses penulangan atau pembentukan tulang pada bayi itu juga semakin bagus,” jelas dr. Ani.
“Dimana kita tahu bahwa bayi itu adalah dia mengalami proses pertumbuhan, sehingga penting sekali apabila proses penulangan ini berjalan dengan sempurna,” tambahnya.
Dengan kata lain, menjemur bayi tidak hanya untuk kasus kuning saja tetapi sangat diperlukan untuk membantu proses penulangan.
Setelah mengetahui bahwa menjemur bayi memberi kebaikan pagi pertumbuhannya, lantas seberapa sering bayi harus dijemur?
“Kalau pada bayi baru lahir sebenarnya rutin sampai seminggu tidak apa-apa,” ujar dr. Ani.
Moms bisa rutin menjemur atau membawanya ke luar rumah untuk terkena sinar matahari barang 15-20 menit.
Meski sinar matahari menyimpan banyak manfaat, tidak menutup mata bahwa ia juga memiliki sinat ultraviolet yang memungkinkan terjadinya karsinogenik.
“Waktunya kita mencari radiasi yang paling minimal, jadi aman dilakukan penjemuran. Jadi kalau kita melakukan penjemuran harus ada timing-nya sehingga aman,” himbau dr. Ani.
dr. Ani memperingatkan tidak menyarankan untuk berjemur pada jam 12 siang. Terlalu banyak sinar radiasi justru bisa menyebabkan efek samping pada bayi.
“Apalagi dengan kondisi yang masih kulitnya tipis, itu sangat-sangat tidak menutup kemungkinan untuk menyebabkan luka bakar,” tuturnya.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR