Nakita.id – Telah terbukti menawarkan banyak manfaat, kini perlu tahu juga tips menjemur bayi yang benar.
Mengingat sinar matahari memiliki efek karsinogenik tentunya menerapkan tips menjemur bayi yang benar perlu jadi perhatian setiap orangtua.
Lantas bagaimana tips menjemur bayi yang benar agar terhindar dari risiko bahaya?
Pada dasarnya Moms bisa menjemur bayi terutama yang baru lahir untuk mendapatkan paparan sinar matahari.
Hal ini pun disarankan oleh dr. Ani Suryanti Widiastuti, Sp.A, Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit “JIH” Solo.
Menurut dr. Ani asalkan bayi sudah stabil, tidak ada masalah kesehatan, maupun sudah sehat maka boleh saja berjemur.
Kendati demikian, terdapat kondisi bayi yang tidak disarankan untuk berjemur. Dengan berjemur artinya memungkinkan mereka harus kontak dengan lingkungan.
“Tapi kalau misalkan dia ada kondisi yang sakit, ya otomatis itu merupakan kontra indikasi untuk melakukan berjemur,” tutur dr. Ani saat wawacara eksklusif bersama Nakita.id pada Jumat, (8/7/2022).
Kondisi yang masih sakit sangat tidak diizinkan untuk berjemur. Apalagi pada bayi-bayi yang kecil lebih baik nanti saja ketika mereka sudah benar-benar mampu.
Lantaran hal ini ditakutkan mereka akan mengalami gangguan seperti hipotermi maupun kondisi lainnya.
Namun bila bayi sudah sehat, melakukan berjemur justru memiliki manfaat yang sangat banyak. Oleh karena itu Moms tidak perlu ragu lagi untuk menjemur bayi ya.
“Jadi jangan takut dengan matahari. Matahari itu banyak sekali manfaatnya. Salah satunya untuk bayi-bayi yang terutama bayi baru lahir itu penting untuk mencegah adanya kekuningan,” jelas dr. Ani.
Sementara itu, sinar matahari pagi penting sekali untuk merubah provitamin D3 menjadi D3. Dimana vitamin D penting sekali untuk proses mineralisasi tulang dan pertumbuhan bayi.
Manfaat ini tidak hanya terbatas saja pada bayi yang baru lahir untuk dijemur. Bahkan sampai usianya lebih besar pun berjemur masih memiliki manfaat yang sama besarnya.
Apalagi saat ini, dr. Ani menambahkan banyak sekali kasus-kasus kelainan penulangan pada anak akibat kontak mereka dengan matahari berkurang.
“Jarang keluar rumah, itu yang menyebabkan asorbsi kalsium dan fosfat itu juga akan terhambat sehingga proses mineralisasi tulang itu akan terhambat, yang kita kenal dengan penyakit ricketsia,” papar dr. Ani.
“Jadi pesan saya jangan takut dengan sinar matahari asalkan penjemuran itu timing-nya pas, tidak hanya bayi baru lahir tetapi juga untuk anak-anak untuk proses pertumbuhan,” tegasnya.
Moms yang ingin melakukan penjemuran bisa dilakukan sekitar 15-20 menit di pagi hari dari jam 7-10 pagi.
Sementara jika ingin melakukannya di sore hari harus lebih dari pukul 4. Hindari paparan sinar dari jam 10 pagi-4 sore untuk mencegah efek karsinogenik.
Lantas bagaimana tips aman menjemur bayi yang benar?
Pertama, jika Moms harus memmbawa keluar rumah harus selalu melindungi mata dari paparan langsung sinar matahari.
Kedua, siapkan kain untuk meletakkan bayi di atasnya jika takut mereka akan kepanasan.
“Nanti bayinya ditaruh di atas kain itu nanti diposisikan dengan berbagai macam posisi dari yang depan kena, samping kanan, samping kiri semuanya kena,” ujar dr. Ani.
“Boleh pake pampersnya atau pake diapersnya untuk melindungi bagian area kelamin,” sambungnya.
Tidak hanya itu, bila Moms tidak ingin keluar rumah bisa lo untuk menjemur di dalam ruangan. Caranya dengan mendekatkan mereka di dekat jendela supaya sinar matahari bisa masuk.
“Kalau sesudah dijemur biasanya sih kita ditaruh di tempat yang agak dingin. Kita lihat apakah ada mungkin kok kepanasan, atau mungkin ada luka,” pungkasnya demikian.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR