Nakita.id – Tahukah Moms kalau lebih banyak mengonsumsi minyak ikan daripada minyak nabati dapat mencegah migrain?
Siapapun tidak betah berlama-lama tahan dengan migrain yang sering kambuh.
Rasa yang menjalar ke sebagian kepala membuat rasa sakit yang terus berdenyut.
Apalagi apabila sensasi berdenyut itu kian menyebar semakin luas.
Bila mereka terjadi di saat Moms sedang berkera, mau tidak mau Moms harus menghentikan segala aktivitas yang sedang dilakukan.
Sejumlah obat-obatan memang bisa menghilangkan rasa sakitnya.
Tetapi tetap saja membutuhkan waktu berjam-jam agar rasa sakitnya benar-benar hilang.
Sayangnya bila itu migrain kronis maka akan lebih sulit untuk diobati. Penting untuk diingat bahwa migrain bukan hanya sakit kepala.
Seperti yang dilaporkan JAMA Network, mereka menyebabkan sakit kepala parah dan gejala lainnya, termasuk kepekaan terhadap cahaya dan suara, mual, dan bahkan muntah.
Sementara itu dilansir dari First For Woman, migrain sekitar tiga kali lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.
Para peneliti dari National Institute on Aging (NIA) di Baltimore, Maryland telah menemukan hubungan antara nyeri kronis dan asam linoleat, asam lemak omega 6.
Mereka ditemukan dalam minyak jagung, minyak kedelai, dan minyak nabati serupa.
Dalam studi mereka yang diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ), para peneliti menemukan bahwa diet tinggi minyak ikan berlemak berkorelasi dengan lebih sedikit migrain.
Para peserta secara acak dibagi menjadi tiga kelompok berbeda berdasarkan diet. Kelompok pertama makan makanan yang tinggi minyak omega-3 (dari ikan) dan tinggi asam linoleat.
Asam linoleat adalah asam lemak omega 6 yang ditemukan dalam minyak nabati tertentu.
Kelompok kedua makan makanan yang tinggi minyak omega 3 dan rendah asam linoleat.
Ketika para peneliti membandingkan tiga kelompok peserta, mereka melihat beberapa tren menarik.
Hasilnya diperoleh bahwa omega 3 dan lebih sedikit mengnsumsi asam linoleat dapat membantu mengurangi mirain.
Baca Juga: Benarkah Kunyit Berkhasiat Untuk Meredakan Migrain? Ini Ulasannya
Seperti yang dijelaskan para peneliti dalam penelitian ini, asam lemak omega 3 dan asam linoleat membantu menciptakan oxylipin.
Oxylipins yang berasal dari asam lemak omega-3 cenderung membantu mengurangi rasa sakit, sedangkan oxylipins yang berasal dari asam lemak omega 6 dapat memperburuk rasa sakit dan peradangan dalam tubuh.
Jadi, masuk akal jika diet tinggi asam lemak omega 6 berpotensi menyebabkan migrain.
Merubah kebiasaan dalam pola makan dapat memberikan sedikit kelegakan bagi siapapun yang menderita sakit migrain.
Lantas haruskah mencoba dan menghindari asam lemak omega 6 sepenuhnya jika menderita migrain?
Jawabannya tidak harus. Pasalnya omega 6 asam lemak adalah bagian penting dari diet.
Tubuh tidak dapat membuatnya, dan mereka penting untuk metabolisme, fungsi otak, pertumbuhan kulit dan rambut, dan kesehatan tulang. Faktanya, beberapa asam lemak omega 6 dapat mengurangi peradangan.
Jadi solusinya mungkin dengan mengurangi bukan memotong seluruhnya dari diet mengonsumsi minyak nabati tertentu, seperti minyak kedelai, minyak jagung, minyak safflower, minyak biji kapas, dan campuran minyak sayur.
Namun akan lebih baik jika memasukan lebih banyak minyak ikan dalam asupan menu sehari-hari.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR